Jumat, 27 Februari 2015

Asrama Pantura Gelar Latihan Zikir Nazam

membaca naskah zikir nazam yang dilatih oleh Pak Kasiri
Belasan mahasiswa yang berdomisili di Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara ( Asrama Pantura) menggelar latihan zikir nazam pada rabu malam (25/2/). Latihan zikir nazam merupakan satu diantara program kerja divisi kesenian yang bertujuan meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadapa budaya Kabupaten Sambas yang peminatnya semakin sedikit.

Agenda rutin divisi kesenian Asrama Pantura sangat diapresiasi secara baik oleh seluruh mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut.  “Tidak heran latihan zikir nazam dilaksanakan secara rutin, tepatnya dua minggu untuk satu pertemuan yang dilatih oleh Pak Kasiri, beliau juga merupakan anggota dari Tim zikir Nur Islam Sungai Jawi Pontianak” ungkap Naim Alansori selaku divisi kesenian asrama pantura.

Dia menegaskan bahwa generasi muda sambas pada saat ini jarang sekali yang peduli dengan tradisi zikir nazam. Banyak generasi muda yang menurutnya enggan untuk melestarikan bahkan cendrung lebih suka kebudaya barat-baratan.
Mahasiswa Pantura sedang latihan zikir Nazam


Hal senada juga diungkapkan oleh Tuah kurnaiawan selaku ketua asrama, menurutnya ketika berbagai acara syukuran digelar, hanya para orangtua yang dapat melakukannya, sedangkan untuk generasi muda sangat jarang ditemukan, padahal seni budaya merupakan identitas dan kekayaan suatu daerah.

“Sangat disayangkan jika budaya ini lambat laun akan hilang atau punah. Budaya yang satu ini merupakan budaya khas Kabupaten Sambas yang digunakan dari zaman dahulu dan turun-temurun dilaksanakan jika ada syukuran, hajatan dan lain-lain” ujarnya

Sebagai generasi muda lanjut  Tuah,  mereka harus menjunjung tinggi dan melestarikan budaya daerah sendiri. Untuk melestarikan zikir nazam harus dilakukan oleh semua kalangan masyarakat baik orang tua yang ahli dalam zikir nazam, budayawan Kabupaten Sambas serta kalanga-kalangan yang peduli terhadap budaya  Sambas, sehingga dapat memeberikan sumbangsih dan ilmunya kepada generasi penerus.

Negosiasi Terkait Izin Acara Mimbar Bebas

.
Mahasiswa dari Aliansi Mahasisa Kahtulistiwa Sedng Berada Di Polresta Pontianak
Pontianak-Empat mahasiswa dari perwakilan Aliansi Mahasiswa Khatulistiwa mendatangi Polresta Pontianak pada Jumat siang (27/2). Kedatangan mahasiswa tersebut bertujuan untuk beraudiensi ke Kasat Interkam mengenai permohonan izin pelaksanaan kegiatan Mimbar Bebas di bundaran Digulist Untan yang akan diikuti oleh seluruh organisasi pergerakan mahasiswa Kalimantan Barat. Kedatangan mereka disambut baik oleh Kasat Interkam Polresta Pontianak Kompol  Edwin Saleh, S. Ik

Ketika menyampaikan tujuan kedatangan dan  konsep acara  dari beberapa mahasiswa, pihak kepolisian kurang mendukung acara tersebut karena menurut Kasat Interkam untuk acara  seperti aksi dan demonstrasi tidak boleh dilaksanakan pukul 18.00 keatas. “kami menyarankan kepada adek-adek mahasiswa untuk melakukan kegiatan tersebut pada siang hari jangan malam hari,” Ungkap Kasat Interkam Polresta Pontianak.


Menurutnya Jika ketika malam hari kegiatan tersebut dilaksanakan bukan berlokasi di Bundaran Digulist, pihak kepolisian tidak keberatan. Bundaran Digulis merupakan lokasi yang sangat ramai dan rawan kemacetan ketika malam, serta untuk personil kepolisaian yang mengamankan juga sedikit karena banyak anggota yang ditugaskan di berbagai daerah di Pontianak.


Setelah bernegosiasi antara mahasiswa dengan pihak kepolisian, terkait perizinan terpaksa diberikan namun sampai pukul 22.00 WIB dan pihak kepolisian tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.


Dayat selaku perwakilan dari Aliansi Mahasiswa Khatulistiwa yang juga merupakan anggota Solmadapar merasa sedikit kecewa dengan keputusan yang diberikan oleh Kasat Interkam,  “saya sedikit kecewa dengan izin yang diberikan, karena batas waktu hanya sampai pukul 22.00 WIB. namun tidak mengapa, dari pada tidak diizinkan sama sekali,” ungkap Dayat.


Fiqri selaku perwakilan Bem Fisip Untan juga menegaskan bahwa bersedia bertangung jawab atas keamanan ketika acara digelar. Menurutnya acara tersebut merupakan aksi damai yangmana tidak mengakibatkan daerah bundaran menjadi kacau, “kami dari berbagai OKP di Kalbar sudah berkomitmen untuk saling menjaga keamanan dan masing-masing ketua OKP tersebut juga bersedia bertanggung jawab jika terjadi kekacauan,” pungkas Fiqri

Selasa, 17 Februari 2015

Lestarikan Kebudayaan Sambas


Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS Pantura) di Pontianak menyelenggarakan seminar budaya Kabupaten Sambas yang mengusung tema “Peran Mahasiswa Dalam Meestarikan Dan Mengeksistensikan Kebudayaan Kabupaten Sambas” di aula Gedung KNPI Kalbar, Sabtu (20/12/2014). Kegiatan seminar yang dimulai pukul 09.00 WIB dengan mengahdirkan Ir. H. Burhanuddin A. Rasyid dan Eka Hendri M,si sebagai pemateri.berjalan dengan lancar dan kondusif.
Tujuan diselenggarakan seminar budaya sambas merupakan keprihatinan beberapa mahasiswa terkait pandangan pemuda dan mahasiswa tentang budaya sambas yang makin memprihatinkan.
“Seminar ini kita laksanakan bertujuan untuk memotivasi rakan pemuda dan mahasiswa Kabupaten Sambas untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengolah dan meningkatkan eksistensi budaya serta potensi wisata Sambas ,”  ujar Wassonafsik selaku ketua panitia.
Hal senada juga diungkapkan oleh lukman Nulhakim selaku ketua asrama Pantura, dengan menghadirkan puluhan mahasiswa sambas yang berasal dari asrama mahasiswa sambas safioedin, ,muare ulakan, berbagai perwakilan organisasi mahasiswa kecamatan, dan organisasi yang berasal dari kabupaten sambas sebagai peserta seminar, dapat memberikan kontribusi dalam melestarikan dan mengeksistensikan budaya sambas, sehingga Kabupaten Sambas lebih dikenal baik di nasional maupun internasional .
“Kita mengundang mahasiswa dari berbagai organisasi yang berasal dari kabupaten Sambas,  tujuannya untuk mempersiapkan mereka menjadi agen budaya dan wisata,” ujar Lukman Nulhakim.
Burhanudin dan Eka Hendri selaku pemateri juga mengapresiasi kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh AMKS Pantura karena budaya merupakan asset daerah yang harus dilestarikan
“Kita berharap agar seminar ini mampu mengangkat nilai jual budaya dan pariwisata kab. Sambas bahkan kalbar maupun nasional, serta seminar budaya ini juga tidak berhenti disini namun ada kontribusi dan tindak lanjutnya,” tutupnya.
Seminar tersebut berlangsung dengan sisipan-sisipan acara budaya kab. Sambas seperti penampilan Zikir maulud oleh tim zikir AMKS Pantura, menyanyikan lagu sambas, menggunakan pakaian adat melayu sambas, membagikan buku-buku kebudayaan sambas dan di akhiri dengan makan siang bersama.