Rabu, 04 Maret 2015

Orang Kampung Berkunjung Ke Negeri Malaysia Singapura (Hari ke 3 /Negara Singapura)


Negara Singapura

Pukul 08.00 Am kami berangkat dari hotel menuju perbatasan antara negara Malaysia dan Singapore. Jembatan yang menghubungkan kedua negara, kami lalui dengan kecepatn 60 Km/Jam. Dari sisi kiri dan kanan jembatan hanya tampak air laut yang berwarna biru. Dalam beberap menit Bis yang membawa rombongan mahasiswa sampai di kantor imigrasi Singapura yang sangat menyeramkan. Beribu kamera CCTV sedang mengawasi setiap gerak gerik yang kami lakukan. Negara Singapura merupakan negara yang sangat ketat pengawasan, setelah pengecekan pasport, saya dan beberapa teman saya disuruh masuk keruangan khusus yang akan di introgasi. Bahkan dosen pendamping kami juga disuruh masuk keruangan tersebut.  Dua puluh menit waktu terbuang dalam ruangan yang menegangkan, dengan mengatakan tujuan kami datang kesingapura untuk studi banding, akhirnya kami di keluarkan dan Alhamdulillah tenyata kami telah berada di Kota Singa. Banyak sekali bangunan-bangunan pencakar langit menghiasi kota, kebersihan dan ketertiban juga merupakan ciri kota yang mendapat gelar termaju di Asean, kalau berbicara fasilitas dan infrastruktur kota Singapura tidak dapat diragukan.

Tour guide kami pada saat ini adalah seorang perempuan chines dan sudah menunggu dipintu masuk kota. Beliau sangat ramah dan memberikan seluruh informasi mengenai negaranya. Kunjungan pertama kami adalah Namyang Technologi University. Melihat keindahan bangunan kampus yang merupakan tempat kuliah anak sulung presiden SBY yaitu Edi Baskoro membuat kami sangat bangga. Kami di kelilingkan diseputar lingkungan kampus dengan menggunakan bis. Desain dan arsitek yang menakjubkan membuat mata enggan terpejam.
  
Perjalan selanjutnya ke Singapore Fliyer. Kincir sangat besar, tinggi dan dapat menampung beberapa orang supaya bisa melihat keindahan kota  Singapore dari atas cukup menghipnotis agar daat merasakan indahya pemandangan dari atas Singapore Flyer. Didunia hanya terdapat dua kincir tersebut yaitu kota londong dan Singapore . kami tidak berani untuk naik keatas karena selain waktu yang di perlukan sangat lama biaya yang diperlukan juga sangat mahal sekitar USD 50 atau setara dengan Rp. 500.000. Kami hanya berada di sekeliling tempat tersebut.

Malayu Heritage yang berada di Malay Street merupakan destinasi selanjutnya. Di sini kami tidak perlu pusing menggunakan bahasa Inggris, kita cukup berbicara dengan bahasa melayu karena masyarakatnya suku melayu dan yang membuat kami senang masyaraktnya sangat ramah. Namun saya merekomendasikan jangan berbelanja di daerah ini karena harga yang dijual termasuk mahal. Setelah sholat zuhur di masjid Sultan Singapura kami melanjutkan perjalanan ke objek wisata maskot kota singapurat yaitu Marlion Park.

Kepala singa berbadan ikan serta mengeluarkan air itulah bentuk tugu merlion. Dari taman yang berada di bibir sungai, sangat jelas bangunan yang berciri khas dan identitas singapura. Dari taman ini kita bisa melihat Marina Bay, gedung mata Capung, Singapore Flyer dan gedung-gedung yang sangat indah lainnya. Berbagai ras, suku, agama, negara telah berbaur menjadi satu. Masing-masing orang sibuk untuk mengabadikan dirinya bahwa telah pernah ke negara Singapura. Waktu satu jam yang diberikan terasa sangat sedikit, dengan keadaan kurang puas kami melanjutkan ke Marina Bay.
Mata kami pada saat itu dimanjakan dengan tiga bangunan besar, tinggi yang berjejer rata dan diatasnya terdapat seperi kapal pesiar yang menghubungkan ketiga gedung tersebut, itulah gedung yang bernama Marina Bay.

Bugis Street
Tanpa basa-basi kamipun masuk kedalam pusat perbelanjaan marina bay square, tempat yang kami kunjungi hanya berada di 1/3 tinggi gedung itu saja, karena kalau ingin pergi keatas harus bayar dengan harga USG 20.  Jumlah yang sangat besar tentunya, niat kepuncak pun jadi di urungkan namun dengan berada di ketinggian yang di gratiskan. Rasa sangat bersyukur sudah terwakilkan, karena di lantai 5 juga sudah dapat melihat kota singapura , pelabuhan yang langsung menampakan pulau batam dan Taman Botanical garden dari kejauhan.
Ketika berwisata di Singapura tidak lengkap rasanya tanpa membeli oleh-oleh untuk saudara dan teman. Tempat perbelanjaan yang sangat cocok dengan kondisi kocek masyarakat Indonesia adalah Bugis Street. Inilah tempat perbelanjaan tipe orang Indonesia banget. Ingin membeli seperti miniature, gantungan kunci, baju kaos atau oleh-oleh lainya sangat tersedia dan jangan takut kehabisan. Harga yg diberikan cukup bersahabat. bagi kaum hawa tempat ini merupakan surga belanja karena di tempat ini kita bisa tawar menawar. Catatan kepada kawan-kawan jika hendak belanja di tempat ini, harus memepersiapkan fisik terlebih dahulu karena akan berdesak-desakan.


Jam pun menjukan pukul 05.00 Pm kami langsung bergegas ke dalam bis, sebelum pulang ke Malaysia kami menyepatkan diri untuk berkunjung sebentar ke Sentosa Island tepatnya di Universal studio Singapore. Kami hanya berfoto dan berkeliling di sekitar bola bumi yang berputar, karena untuk masuk kedalam harga tiket yang dijual sangat mahal.

Sebelum matahari terbenam kami harus sudah meningalkan kota singapura. Untuk keluar dari negara singapura tidak serumit seperti kedatangan dari negara luar. Hanya beberapa menit kami sudah selesai. Kami melanjutkan perjalanan menju kantor imegrasei Johor bharus malysia tepat di jembatan penghubung kedua negara dan tepat pukul 07.00 kami disuguhkan dengan pemandangan sunset di laut. Sungguh menakjubkan sekali pada hari itu. Setelah dimanjakan dengan perjalanan kami ke Singapore ternyata ketika di Imigresein Jhohor sepertinya pelayanan di Kantor ini sangat tidak bersahabat. Kami hanya dilayani dngan satu gate saja sedangkan di kantor ini banyak sekali pintu gate. Kami juga kesal karena antrean yang sangat panjang dan lama prlayananya.
 

Setelah satu setengah jam akhirnya kami selesi juga mengurusi cap passport kami melanjutkan kehotel sakura hanya untuk mengambil tas dan kami melnjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur Malaysia. Perjalanan yang akan kami tempuh selama 6 jam menggunakan bis. Di dalam bis kami menyanyi dan tertidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar