Rabu, 04 Maret 2015

Orang Kampung Berkunjung Ke Negeri Malaysia Singapura (Hari ke 4 Kuala Lumpur)

Kuala Lumpur -Perjalanan dari Johor menuju Kuala Lumur sangat melelahkan. Pukul 03.00 am. merupakan saksi kedatangan kami di Hotel Happy Famili. Mata masih terasa berat untuk dibuka dan tubuh terasa capek tidak bertenaga. Kami melanjutkan tidur di kamar hotel, tepat pukul 08.00 Am kami di bangunkan oleh bunyi dering Hp yang sebelumnya sudah diatur. Bangunan dan gedung pencakar langit memadati seluruh lokasi yang ada di kota Kuala Lumpur. Sinar matahari tampak berpantul-pantulan lewat sisi gedung yang beralaskan kaca. 

Destinasi yang menjadi awal perjalanan kami adalah dataran merdeka dataran luas yang berada di pusat kota. Tepat di depan gedung merdeka terdapat Bangunan Sultan Abdul Samad yang merupakan peninggalan saat Malaysia dijajah, gedung ketika mendeklarasikan kemerdekaan Malaysia dan bentuk arsitek yang sangat klasik merupakan tempat yang sangat berarti bagi masyarakat Malaysia. Setelah mengabadikan diri di Dataran Merdeka, bis travel yang kami gunakan langsung meluncur menuju Museun Nasoanal Malaysia. 


Dengan harga tiket RM 5 per orang sudah bisa menjelajahi seluruh isi ruangan Museun Nasoanal Malaysia. Selain koleksi berupa replika, benda asli juga tersedia. Tidak hanya benda bersejarah dalam museum ini jga terdapat teknologi seperti ruangan bioskop yang menajikan film-film, fasilitas permainan sejarah yang menggunakan layar sentuh juga banyak tersedia yang akan mengisi kejenuhan ketika berkunjung. Koleksi yang terdapat sangat banyak dari sejarah kehidupan, sejarah Malaysia dan sampai Malaysia paa saat ini. Satu penyesalan dalam benak saya karena satu bagian yang tidak saya jelajahiyaitu bagian karya seni Malaysia. 

Perjalanan selanjutnya akan membawa kami daerah Selangor untuk melihat peninggalan bersejarah Malaysia yakni Istana Negara. Istana Negara adalah tempat berdiamnya Yang di-Pertuan Agong dan Raja Permaisuri Agong Malaysia. Istana ini berdiri di atas lahan seluas 28 are (110.000 m²). merupakan bangunan pada masa jepang, setelah pembentukan Federasi Malaya tahun 1957, bangunan ini diubah menjadi Istana Negara, tempat Yang di-Pertuan Agong Malaya berdiam. Dikawasan IstanaNegara terdapat dua pengawal yang beratribut lengkap kerajaan sedang menunggangi kuda dan ada yang sedang baris berbaris ala tentara hal inilah yang menjadi daya tarik wisatawan. Negara Malaysia juga merupakan negara yang pendidikannya berkembang sangat cepat. Seperti universitas yang rata-rata berstandar internasional. Oleh karena itu kami juga menyempatkan untuk berkunjung ke Universitas Malaya. 


Universitas nomor satu di Malaysia ini sangat menyita perhatian kami. Dengan pengamanan yang sangat ketat, fasilitas yang lengkap dan daerah yang sangat luas. Kunjungan kami hana sebentar dan perjalanan kami lanjutkan kedaerah Putrajaya. Di daerah inilah terdapat masjid negara yang besar dan indah. Masjid yang didirikan di sisi sungai serta menghadap ke Jembatan Khas Putrajaya menjadi tempat sholat zuhur pada hari Senin 9 Februari. Selesai sholat berjamaah bersama rombongan kam langsung berkeliling di daerah lingkungan masjid. Hanya beberapa dari masjid sebuah gedung yang berwarna Hijau dan memiliki Kubah serta belasan bendera yang diikat di tiang menghiasi gedung itu. Gedung Perdana Mentri Malaysia yang berada di putrajaya merupakan gedung pemerintahan negara Malaysia. Suasa siang dan cerah ternyata cukup membuat kami kepanasan. Untung bis yang digunakan sangat dingin. 

Tidak butuh waktu lama untuk memenuhkan bis, dengan semangat yang luar biasa bis siap membawa kami ke pabrik coklat. meluncurlah dari masjid negara ke pabrik coklat kuala lumpur. Asal muasal, alat pembuatan, cara pembuatan sampai pemasaran semua dijelaskan di sini. Setiap masyarakat yang berkunjung, beberapa potong coklat manis sengaja diberikan secara gratis. Beberap anggota dari rombongan kami membeli coklat asli Malaysia tersebut untuk menjadi oleh-oleh ketika pulang ke Pontianak. Tidak terasa waktu semakin berjalan, kamipun segera beranjak dari pabrik coklat menuju. Mall Singei Wang. Untuk tempat wisata ini sering dijumapi didaerajh kita sendiri. Tempatnya tidak terlalu menarik dan harga juga relative mahal. Ketika di Mall ini kami hanya santai dan duduk serta bergurau sesama kami. Tepat jam 07.00 PM kami langsung menuju hotel dan bersiap-siap untuk pergi kebukit bintang dengan menggunakan Monorel Malaysia yang di Indonesia masih tidak ada. Untuk cerita tentang monorel Kuala Lumpur kawan-kawan setia gresanku bias mengunjungi tulisan yang berjudul “Pengen Merasakan KL Monorel di Kuala Lumpur”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar