Kamis, 29 Oktober 2015

Formas Gelar Pertandingan Futsal Di Pontianak

Pemenang Futsal Formas 2015
Forum Mahasiswa kabupaten Sambas (FORMAS) baru saja selesai menyelenggarakan pertandingan futsal di lapangang futsal WBA di jalan Karya Bakti Pontianak. Menurut sekjen formas Wahyu, kegitan tersebut merupakan langkah awal dalam mengeratkan silaturahmi sesama mahasiswa yang berasal dari berbagai kecamatan di Kab. Sambas. “ kegiatan ini sengaja dilakukan di Pontianak karena jmalah mahasiswa sambas ternya sangat ramai namun banyak yang tidak kenal satu sama lain, untuk pertandingan ini dikuti oleh berbagai  ikatan mahasiswa kecamatan, masing-masing ikatan kecamatan mengutus kontingen untuk bertanding supaya silaturahmi mahasiswa semakin meningkat”  ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa selain untuk bersilaturahmi, FORMAS juga bertujuan menciptakan  dan mengasah bibit-bibit pemain futsal yang unggul. “selain bersilaturhami, kita juga memfasilitasi dan mengasah calon atlet futsal dari Kab. Sambas yang mana selama ini masih kurang diperhatikan” pungkas Wahyu.
Dalam hal ini Rian selaku ketua panitia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut  berjalan lancar dan banyak mendapat dukungan dari mahasiswa asal Kab. Sambas “alhamdulilah walaupun dananya dari patungan mahasiswa namun kegitananya berjalan lancar, yang mendaftar pun juga banyak yakni sebangak 20 tim dari berbagai utusan kecamatan” , ujarnya
Dia juga menegaskan supaya tahun depan harus tetap dilaksanakn dan Pemda Kab. Sambas Juga turut berpartisipasi nantinya“ pertandingan ini baru petamakali di selanggrakan, mudahannya untuk tahun depan tidak hanya mahasiswa saja yang berpartisipasi melainkan Pemda Sambas juga harus ikut andil” Tegas Rian yang juga merupakan mahasiswa FKIP Untan.
Pertandingan Futsal yang dimulai dari 30 Mei sampai dengan 8 Juni 2015 dimenangkan oleh Perhimpunan Mahasiswa Kecamatan Tangaran (Permata) sebagi juara 1, untuk juara 2 diraih oleh ( Forum Mahasiswa Kecamatan Pemangkat (FMKP) dan juara 3 diraih oleh keluarga besar mahasiswa kecamtan Sambas (KBMKS).

Penulis Riko Saputra

IMTEK Gelar Motivasi dan Doa Akbar

Menjelang ujian nasional (Unas) bagi siswa kelas XII sekolah menengah atas, Ikatan Mahasiswa Kecamatan Teluk Keramat (IMTEK) menggelar motivasi dan doa akbar untuk menghadapi ujian se-Kecamatan Teluk Keramat. Kegiatan tersebut dipusatkan di aula SMKN 1 Teluk Keramat pada Sabtu pagi (4/4/2015). Ratusan siswa yang berasal dari enam sekolah tingkat SLTA sederajat tampak antusias mengikuti acara tersebut. Siswa terlihat larut dalam doa yang di pimpin oleh Ako Adi Saputra S. Pdi, bahkan beberapa siswa diantarnya sempat menangis.
Menurut Riko Saputra selaku ketua IMTEK, kegitan tersebut bertujuan mempersipakan mental dan spiritual siswa, yang mana sebentar lagi mereka akan menghadapi Unas. “Dengan motivasi dan doa akbar ini, diharapkan dapat membimbing mental siswa dengan siraman rohani dan motivasi, dengan harapan siswa dapat tenang dan tidak takut saat menghadapi ujian yang akan dihadapi.” Ujar Riko Tentunya dikatan Riko, kegitan ini merupakan pelengkap menuju kesempurnaan, dri segala persiapan, yang ditingkatkan oleh pihak sekolah. “selain kesiapan secara akademik, kesiapan mental, emosi dan spiritual juga harus lebih ditingkatkan” tambahnya.

Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh kepala SMKN 1 Teluk Keramat, dari pukul 08.00 sampai berakhir pukul 12.00 berlangsung sukses. Dalam sambutannya dia berharap agar seluruh siswa yang akan mengikuti ujian nasional harus mempersiapkan fisik dan mental, “ seluruh siswa harus mempersiapkan diri, supaya kegiatan ujian nanti berjalan lancar dan hasil yang diprolehpun memuaskan” ujar Sumadiyana.
Selain motivasi yang disampaikan oleh Wahyudi, S.Sos dan doa akbar yang dipimpin oleh Ako Adi Saputra S. Pdi, IMTEK juga melaksanakan kegiatan berupa pengenalan beberapa perguruan tinggi, beasiswa dan pengenalan tempat tinggal yang difasilitasi oleh Pemda Kab. Sambas yang berada di Pontianak seperti Asrama Mahasiswa Pantai Utara, Asrama Mahasiswa Tsafioedin, dan Asrama mahasiswi Muare Ulakan.

Nur Suriati satu diantara beberap siswa mengatakan bahwa dia merasa terbantu dengan diadakannya acara seperti ini, “banyak sekali informasi yang disampaikan, dengan beberapa informasi tentunya dapat membantu dan meotivasi” pungkas siswa SMAN 1 Teluk Keramat

Riko Saputra Ketua Imtek

DIALOG TERBUKA IMTEK BERSAMA MUDA MAHENDRAWAN, M.H.

Mahasiswa merupakan agent of change atau agen perubahan namun lambat laun semboyan tesebut sepertinya sudah sangat jarang didengar untuk mahasiswa sekarang. Dengan hal demikian beberapa upaya banyak dilakuakan oleh mahasiswa. Dalam rangka Kongres yang ke IV Ikatan Mahsiswa Kecamatan Teluk Keramat (IMTEK) yang berdomisisli di Pontianak baru saja melaksanakan Dialog Terbuka dengan tema “Luruskan Niat, Satukan Tekad, Untuk Menuju Kecamatan Teluk Keramat Yang Berkualitas Dan Bermartabat” pada Sabtu 7 Juni 2014 bertempat di Aula KNPI Jl. Sutan Syahrir Pontianak, dengan pemateri Muda Mahendrawan M.H.

Dialog terbuka yang dimulai pada pukul 09.00 – 11.30 wib diperuntukan bagi seluruh mahasiswa asal kecamatan teluk keramat guna membangun kecamatan teluk keramat pada khususnya kabupaten sambas pada umumnya berjalan dengan lancer. Menurut ketua panitia Romi, Kegiatan ini melibatkan dan mengundang semua mahasiswa asal Kecamatan Teluk Keramat dan juga bertujuan untuk memberikan gambaran peran mahasiswa dalam membangun daerahnya yangmana pematerinya adalah Muda Mahendrawan bupati kubu raya yang menjadi satu diantara tujuh tokoh kepala daerah terbaik Tempo 2012 (dikutip dari Tempo). Dia menambahkan bahwa mahasiswa merupakan agent Of Change, dan dengan diakadakan dialog seperti ini mudah-mudahan mahasiswa makin peka dengan keadaan yang ada pada saat ini.

Dalam dialog tersebut banyak sekali pencerahan dan motivasi dari pak muda yang mana beliau sangat prihatin dengan keadaan pemuda dan mahasiswa jaman sekarang ini. Menurut pak muda mahasiswa dan pemuda sekarang harus peka dengan kondisi pada saat ini, mahasiswa harus melakukan perubahan dan jangan putus asa dengan keadaan jumlah mahasiswa yang sedikit namun mahasiswa harus optimis. Dia Menambhakan jika mahasiswa dan pemuda sekarang kurang peduli maka akibatnya sangat fatal bagi bangsa kita, bagaimanan nanti generasi bangsa kedepan dan maka oleh karena itu semua elemen harus peduli untuk merubah daerah bahkan bangsa kita untuk kedepannya.
Menurut humas IMTEK, Riko, saya sedikit kecewa bahwasanya dalam kegiatan ini jumlah peserta masih jauh dari yang diharapkan ppadahal kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dalam rangkaian acara kongres IMTEK, tujuan dengan diadakannya adalah upaya untuk mengumpulkan dan memperkuat silaturahmi antar mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama yaitu kecamatan teluk keramat. Kegiatan ini berjalan lancer dan juga mendapat apresisasi baik dari camat teluk keramat serta semua element mahasiswa teluk keramat. Untuk mengabdikan dialog public tersebut semua mahasiswa yang hadir berfoto bersama dengan pemateri yaitu Muda Mahendrawan, M.H.


Penulis : Riko Saputra

IMTEK PILIH KETUA BARU

Ikatan mahasiswa kecamata teluk keramat (IMTEK) baru saja melaksankan kongres IV di pontianak. Jiwa kepemimpinan para penerus bangsa dan generasi muda harus ditanamkan sejak dini. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam proses pengkaderisasian, satu diantaranya dengan pengadaan “Kongres IMTEK” Kegiatan ini merupakan proses regenerasi kepengurusan, selain itu kongres juga merupakan kegiatan yang cukup disakralkan dalam organisasi. Pasalnya kongres sendiri merupakan forum tertinggi dalam organisasi, dimana perumusan-gagasan-serta upaya perbaikan-perbaikan yang berkaitan dengan kemajuan organisasi akan di bahas dalam forum tersebut.

Rentetan acara Konges yang dilakukan selama dua hari yakni pada 7-8 juni 2014 adalah dialog terbuka dengan pemateri Muda Mahendrawan M.H. membahas laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2012-2014, membahas Anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan rekomendasi pengurus serta pemilihan ketua IMTEK. Kongres yang mengusung tema Menjunjung Tinggi Semangat Organisasi dan Mempererat Solidaritas Kader IMTEK,” bertujuan untuk pembelajaran demokrasi bagi mahasiswa yangmana itu sebagian dari pengabdian terhadap masyarakat. Kegiatan yang dihadiri puluhan mahasiswa asal Kecamatan Teluk Keramat dari berbagai perguruan tinggi di Pontianak berakhir dengan proses pemilihan ketua baru.

Mengingat proses regenerasi merupakan salah satu indikator sukses dan tidaknya kepengurusan, maka ini menjadi sangat penting. Dalam proses penjaringan bakal calon ada sekitar empat nama, namun pada proses verifikasi hanya ada dua nama yang lolos menjadi Calon ketua umum IMTEK periode selanjutnya. Yaitu Riko Saputra dan Ismail. Kedua Calon merupakan anggota yang memiliki dedikasi tinggi terhadap organisasi, sehingga pemilihan berjalan ramai dan seru. Berdasarkan hasil kongres yang dilakukan maka Riko Saputra terpilih sebagai ketua imtek periode 2014-2015 yang mana menggantikan ketua sebelumnya yang bernama candra.selain memilih ketua dalam kegiatan tersebut juga memebentuk pengurus inti yangman Riko Saputra sebagai ketua, ismail sebagai sekretaris dan Deni sebagai bendahara imtek periode 2014-2015.

 Semoga setelah terpilihnya ketua serta pengurus imtek yang baru IMTEK dapat memimpin dan mewakili mahasiswa agar bisa menjadi yang lebih baik, berguna bagi masyarakat dan dapat membawa nama baik Kecamatan Teluk Keramat. Dalam sambutannya, RikoSaputra selaku ketua terpilih menghimbau kepada seluruh mahasiswa kecamatan teluk keramat agar nantinya tetap dalam barisan yang sama. Barisan yang siap menghidupi organisasi, bukan sebaliknya. Selain itu juga, ia mengajak seluruh mahasiswa kecamatan teluk keramat agar mau dan berkenan bersama-sama memajukan IMTEK untuk terus menjadikan lebih baik. Semoga dengan bersama-sama kita bisa, membangun organisasi yang memiliki kontribusi nyata terhadap daerah kita yaitu Kecamatan Teluk Keramat.

Keluarga Besar IMTEK 
Ikatan Mahasiswa Kec. Teluk Keramat

Mahasiswa FKIP Untan Gelar Bakti Kampus

Rabu, 21 Oktober 2015

AMKS PANTURA GELAR MUHIBAH RAMADHAN

Foto Bersama dengan Kepala Desa  dan masyarakat Desa Sempadian tahun 2014
Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) baru saja selesai melaksanakan satu diantara program kerjanya yakni agenda muhibah ramadhan yang dilaksanakan di Desa Sempadian Kec. Tekarang. Kegiatan yang dlaksanakan selama seminggu yaitu dimulai pada 13 sampai 20 Juli 2014 berjalan dengan lancar. Keegitan yang bertemakan “melalui muhibah ramadhan amks pantura kita tingkatkan iman dan taqwa serta mempererat silaturahmi menuju masyarakat sambas yang bermartabat” mempunyai beberapa agenda acara seperti anjangsana dan motivasi pendidikan ke SDN 4 Sempadian, SMPN 1 dan SMAN 1 tekarang, gotong royong dengan masyarakat, bersosialisasi, nonton bareng dengan masyarakat, lomba tpq ( azan, hafalan surah pendek, hafalan doa sehari-hari, kaligrafi), pemasangan plang pembatas desa, dusun, RT dan plang petunjuk rumah kepala desa, kepala dusun dan ketua rt yang ada di desa sempadian, memberikan sumbangan alquran sebanyak 30 buah serta bersilaturahmi dan studi banding dengan karang taruna desa Sempadian.
Menurut Riko Saputra selaku sekretaris asrama, kegiatan muhibah ramadhan adalah kegiatan asrama pantura yang digelar setiap tahun dengan tempat yang berbeda, untuk tahun ini Alhamdulillah di gelar di Desa sempadian Kec. Tekarang adapun tujuan diakannya agenda ini adalah bagian dari upaya memberikan media pembelajaran bagi mahasiswa yang selama ini tinggal di asrama agar memiliki kepekaan terhadap realitas di masyarakat. Untuk itu, mereka diharapkan mampu mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki dan pengetahuan life skill untuk kegiatan ini. Dan dengan diadakanya ini juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dengan warga desa sempadian khususnya yang mana bisa saling berbagi ilmu pengetahuan.
Riko menjelaskan kegitan muhibah ramadhan melibatkan 21 mahasiswa yang tinggal di asrama yangmana berasal dari daerah dan kampus yang berbeda. Dengan terlibat dalam kepanitiaan ini, mereka diharapkan pula dapat belajar bagaimana menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan masyarakat, yang mana sangat jarang dilakukan di dunia perkuliahan.
“merasa bahagia sebab seluruh perangkat desa dan masyarakat sempadian sangat antusias dan berpartisipasi dalam kegiatan muhibah ramadhan terlihat senang. Terutama kepala desa sempadian Karnadi yang selalu mendampingi mahasiswa ketika melakukan beberapa acara yang sudah di agendakan”.ungkap riko
Karnadi selaku kepala desa mengaku merasa bangga dengan kegiatan yang digelar mahasiswa desa sempadian. Mahasiswa sebagai intelektual sudah seharusnya dekat dengan masyarakat, karena mahasiswa mampu mengadvokasi segala kepentingan masyarakat, dan semoga dengan acara ini masyarakat lebih sadar arti pentingnya pendidikan dan khusus unuk generasi muda kedepannya lebih termotivasi dan lebih baik dari sekarang ini.
Dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, mahasiswa sambas kelak diharapkan menjadi pemimpin yang senantiasa dekat dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Ungkapnya.
Dalam acara penutupan yang digelar minggu malam Tuah Kurniawan selaku ketua panitia mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi dari semua pihak termasuk para alumni asrama pantura dan para donator. kemudian acara penutupan diakhiri dengan berfoto bersama perangkat desa dan masyarakat Sempadian.

AMKS PNTURA DAN KARANG TARUNA DESA SEMPADIAN


Rabu malam, 16 Juli 2014 bertempat di sekretariat Karang Taruna Desa Sempadian, mahasiswa yang berasal dari Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara merealisasikan salah satu agenda asrama, yakni Studi Banding ke Karang Taruna Desa Sempadian”. Kegiatan yang satu ini berusaha menyesuaikan program kerja yang diusung dalam agenda Muhibah Ramadhan Amks Pantura Di Desa Sempadian. Tujuan dari program kerja ini adalah mahasiswa yang tinggal di asrama pantura ingin mengetahui seputar keorganisasian Karang Taruna di Desa Sempadian. Sebagai timbal balik mahasiswa asrama pantura juga berbagi perihal keorganisasian mengenai organanisasi kampus dan asramayang ada di Pontianak.
Dalam praktiknya proker ini dikemas dalam bentuk presentasi tentang Karang Taruna oleh wakil ketua karang taruna Anton dan presentasi tentang organisasi asrma dan kampus oleh ketua asrama pantura Lukman Nulhakim kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Intinya adalah sharing pengalaman berorganisasi dari kedua belah pihak, dan dari sana keduanya bisa mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menurut Riko Selaku sekretaris asrama “Hasil dari studi banding ini, kami mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam Karang Taruna maupun asrama pantura. Memang tidak dapat dipungkiri secara umum permasalahannya adalagh kemauan utuk berorganisasi pada pmuda sudah menurun. Permasalahan dalam organisasi juga belum ada ketegasan mengenai fungsi, tujuan, dan tugas dari masing-masing divisi/seksi sehingga mengakibatkan kurang aktifnya para pemuda untuk membangun dan mengembangkan Karang Taruna maupun asrama pantura serta organisasi lainnya”.
Riko menambahkan dengan Informasi mengenai masalah-masalah yang terjadi dapat mejadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa memanajemen lebih baik lagi organisasi di asrma dan organisasi lainnya. Manfaat untuk anggota Karang Taruna adalah mengetahui kelebihan organisasi intrakampus dibandingkan dengan Karang Taruna, sehingga Karang Taruna Desa Sempadian dapat mengambil dan menerapkan kelebihan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan yang di-komite-i oleh Karang taruna.
Pertemuan yang dimulai pukul 20.30 samai 23.00 wib berlangsung lancar dan diakhiri dengan salam-salaman.

MOTIVASI UNTUK GENERASI MUDA

Gusanto  saat memerikan kenang-kenagan dari asraa mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara di SMP N 1 Tekarang
Ratusan siswa smp-sman 1 tekarang antusias mengahdiri dan mengikuti anjangsana dan motivasi pendidikan yang diadakan oleh mahasiswa asrama kabupaten sambas pantai utara. Kegitan yang ilakukan pada jumat pagi berlangsung lancar. Tujuan diadakannya anjangsana pendidikan ini adalah untuk memberikan informasi, motivasi dan kekuatan mental serta spiritual dalam belajar.
Menurut lukman nulhakim selaku ketua asrama pantura “anjangsana pendidikan merupaka satu diantara beberapa agenda asrama pantura. mudah-mudahan dengan diadakan acara seperti ini bisa membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih giat dalam belajar dan tidak terjerumus ke hal-hal yang menjerumuskan generasi muda, yang mana kita ketahui moral dan akhlak generasi muda pada saat ini sangat memprihatinkan”.
Dalam acara yang dimulai dari pukul 8 sampai 10.30 pagi berlangsung sukses terlihat ketika antusias dan partisipasi siswa ketika berdiskusi. Dalam acara tersebut beberapa mahasiswa juga meyampaikan informasi-informasi tentang kampus, beasiswa dan asrama-asrama mahasiswa milik pemda sambas yang ada di Pontianak.
salah satu guru sman 1 tekarang merasa senang dan berterimaksih atas kedatangan mahasiswa asrama pantura untuk memeberikan ilmu, motivasi dan informasi kepada siswa kecamatan tekarang, menurutnya jarang sekali mahasiswa yang peduli dengal hal yang seperti ini.
Salah satu murid juga menambahkan dan mengucapkan banyak terima kasih dengan informasi yang telah disampaikan yangmana banyak dari mereka kurang mengetetahui adanya beasiswa dan tempat tinggal yang gratis seperti asrama.

Lantunan Zikir Nazam di Tanah Rantau

Mimbaruntan.com, Pontianak—Dung, dung, tak, dung, tak, dung, suara gendang berdendang disaat suana pagi yang masih tenang dan dingin. Sabtu, 22 Maret 2015 sang surya baru saja keluar dari peraduannya, titik bias cayaha yang dipantulkan oleh kumpulan embun dari ngiur daun kelapa tampak berkilauan. Suara gendang yang diringi dengan suara rumba dan tamborin serta serta suara teriakan dari angota tim Zikir Nazam menjadikan kaloborasi musik merdu yang harmoni. Lantunan seperti ayat-ayat suci Alquran pun dibacakan membuat jiwa menjadi lebih tenang.

Aku berjalan perlahan mencari sumber suara yang membuatku penasaran. Langkah demi langkah membuat suara itu semakin jelas. Terlihat disisi kanan badan jalan Gang Cengkeh, Sungai Jawi tepatnya di rumah kediaman bapak Agustian tampak sebuah tenda yang beratap warna hijau. Tenda yang beralaskan karpet tebal penuh dengan sekelompok bapak yang sedang duduk bersila. Posisi duduk mereka membentuk sebuah lingkaran yang mengelilingi seseorang lelaki tua bernama Kasiri (62) sudah agak uzur, berbaju putih bergaris coklat, menggunakan kain sarung kotak-kotak, kopiah hitam menyelimuti kepalanya dan kulit keriput sudah jelas dari jauh. Dia pun sedang duduk sambil membawa buku Zikir Nazam yang dikenal dengan nama kitab barjanji.

Kasiri (62) adalah ketua Grup Zikir Nazam Nur Islam Sungai Jawi Pontianak yang berdiri pada tahun 1985 dengan personil berjumlah belasan orang yang selalu menghadiri undangan untuk mengisi acara gunting rambut, syukuran nikahan dan hajatan, “Kami ini dari tim Zikir Nazam Nur Islam Sungai Jawi, yang akan melaksanakan acara gunting rambut” katanya ketika ditanya disela waktu istirahat berzikir sambil merapikan kitab Barjanji.

Setelah beristirahat beberapa menit untuk merenggangkan tubuh, minum air dan membentulkan gendang, anggota tim zikir kembali bersiap untuk melanjutkan kegiatanya yang disebut membaca asraqal. Membaca Araqal merupakan tahap kedua sekaligus tahap yang terakhir. Semua anggota tim mulai berdiri. Mereka melantunkan dengan nada yang sangat tinggi kemudian nada rendah dan kemudian nada datar dengan bantuan pengeras suara. Bergiliran dua baris per orang sambil mengelilingkan pengeras suaranya yang dipandu oleh Malakkan atau tukang pimpin baca Asraqal,”Zikir Nazam terdiri dari dua agenda yang pertama baca Asalay dan yang kedua baca Asraqal, untuk memimpinnya dipercayakan dengan saya sendiri” Ujar bapak yang akrab disapa dengan sebutan Pakteh.

Suasana semakin ramai dengan dilantunkanya nada tinggi yang rancak seoarang bapak membawa baki yang berisi buah kelapa yang diporos atasnya, beras kuning dalam mangkuk, dan sebilah gunting. Sang bapak tersebut langsung berdiri di posisi paling tengah, tidak hanya itu seorang ayah yang menggendong bayi menggunakan selendang bermotif tenun Sambas juga mengikuti dari belakang dia juga mengambil posisi paling tengah. Satu persatu anggota tim zikir pun menuju kearah baki untuk mengambil sebilah gunting yang bewarna putih lalu di arahkan ke rambut bayi yang sedang tertidur pulas. Bayi yang masih sangat mungil dan baru berumur dua minggu hanya pasrah ketika rambutnya sedang dipotong oleh bapak-bapak dari anggota zikir, kakeknya, dan para undangan. Ritual gunting rambut yang khas menampakan budaya Sambas hanya memakan waktu sebentar, kemudian sang bapak yang masih erat mengendong bayinya serta bapak yang memegang baki langsung keluar dari lingkaran anggota tim zikir dan langsung masuk ke dalam rumah.
“itoklah ritual gunting rambut ala Budaya Sambas, selain menjalankan sunah Rasulullah dalam ritual itok juak juga kaya akan makna dan arti. Untok sekarang banyak masyarakat yang hijrah di Pontianak masih melaksanakan gunting rambut yang diiringi dengan Zikir Nazam, namun banyak juak urang Sambas yang sudah melupakan” jelas Kasiri yang kental dengan logat bahasa Sambasnya.

Acara Zikir Nazam pun selesai dilaksanakan, Pak Kasiri ayah dari empat orang anak segera mengambil air kopi yang sudah disiapkan oleh tuan pemilik rumah. Dia tersenyum sambil duduk menghampiriku. Lalu dia menceritakan suka duka pengalaman Tim Zikir Nazam Nur Islam. yang sudah ke seluk beluk daerah Kota Pontianak, maupun Kabupaten Kubu Raya. Dia mengatakan sampai saat ini masih selalu diundang, “ biasanya setiap minggu kami selalu diundang dari rumah ke rumah”, Jelasnya
Aku mengambil air mineral dari dalam tasku itu untuk segera diminun, setelah itu aku melontarkan lagi pertanyaan tentang pendapatan ketika mengisi acara. Dia menjawab, untuk harga sekarang tidak menentu kadang tiga rutus ribu rupiah. Hasil panggilan itu hanya untuk uang kas tim saja. Biasanya digunaan untuk perbaikan pengeras suara, gendang dan pakaian seragam anggota. “tarif tidak kami tentukan, diundang saja kami sudah senang. Untuk honor itu pun kami simpan untuk kas saja,” jelasnya sambil merapikan peralatan Zikir.

Mataku kemudian tertuju kearah seorang yang tidak kalah tuanya sedang sibuk merapikan gendang. Bapak itu bernama Helmi (58) yang ahli di bagian gendang, aku menghampirinya untuk mengobrol. Dia menceritakan bahwa senang sekali ketika ada acara zikir. Dia dapat mengenal dan bergurau dengan orang yang berasal dari daerah yang sama yaitu daerah Sambas. “Dalam group ini anggotanya adalah orang Sambas” tambah bapak yang profesinya kuli bangunan.
Dia berkata lagi, kami sudah berusaha untuk mencari pengganti kami, terutama anak-anak muda yang masih kuat tenaganya. Sampai saat ini anggotanya sudah tua-tua. Ada yang pensiunan polisi, pensiunan guru, dan bekerja di berbagi kantor di kota Pontianak “jarang sekali anak muda yang mau”, jelasnya sambil tersenyum.

Bapak yang karab di sapa Pakndah berkata, lanjutkan budaya Zikir Nazam ini. Jangan sampai jangan sampai hilang di telan zaman, nantinya anak dan cucu kita tidak tahu dengan budaya khas Sambas yaitu Zikir Nazam. Dia juga menegaskan walaupun tidak berada di tanah kelahiran, walaupun sudah berada jauh di daerah rantau, kita harus melestarikan dan selalu membawa budaya asal, kita harus mendendangkan budaya asal walaupun di tanah rantau “Masyarakat Sabas yang berada di luar Sambas harus sadar dan bertindak untuk melestarikan budaya ini”, tutur Helmi berharap kedepan.

Riko Saputra
Reporter Mimbar Untan

Selasa, 20 Oktober 2015

Merubah Pola Pikir Dalam Bertani

mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura Pontianak—Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara menggelar diskusi tentang potret pertanian yang ada di Kabupaten Sambas pada Senin malam (27/4). Diskusi yang di isi oleh Dekan Fakultas Pertanian Untan, Dr. Ir. H Radian MS bertujuan untuk menjalin silaturahmi sesama mahasiswa dan membangkitkan semangat kepekaan mahasiswa terhadap berbagai permasalahan pertanian yang ada di Kabupaten Sambas.
Alhamdulillah peserta yang hadir berjumlah 60 orang dan mudahannya dengan adanya diskusi ini, mahasiswa lebih peka terhadap permasalahan pertanian yangmana pertanian merupakan matapencaharian terbesar pada masyarakat Sambas ”ungkap Tuah Kurniawan selaku ketua Asrama.
Dr. Ir. H. Radian, MS ketika menyampaikan materi juga menegaskan bahwa sudah sepatutnya petani saat ini merubah pola pikir jika mau hasil pertaniannya lebih baik, “sekarang bertani masih dijadikan kebudayaan, bukan bertani yang bersifat ekonomis “ ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa permasalahan yang konkrit di Kabupaten Sambas adalah lahan yang tersedia sangat sedikit, “lahan kita tinggal sedikit, jadi stop penggunaan lahan untuk perusahaan sawit yang masuk” pungkasnya.

Reporter : Riko
Editor : Riko Saputra

PILKADA RAWAN PELANGGARAN, ASRAMA SAMBAS GELAR PENYULUHAN



Berita Pantura— Sebanyak 7 Kabupaten di Kalbar yakni Kab. Sambas, kab. Kapuas Hulu, Kab Sintang, Kab, Melawi, Kab Ketapang, dan Kab. Sekadau dan Kab Bengkayang akan menggelar pilkada secara serantak pada 9 Desember 2015 mendatang. Saat ini pelaksanaanya ternyata masih menuai banyak permasalahan seperti kurang optimalnya persiapan dan pengawasan dari pihak terkait.
Menanggapi hal tersebut maka Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) menggelar Penyuluhan Titik Rawan Pelanggaran Pilkada yang disampaikan oleh pematri Riko Saputra pada Senin 19 Oktober 2015. Riko mengatakan tujuan diadakannya penyuluhan tersebut supaya mahasiswa juga turut aktif dalam mengawasi jalannya pilkada dan dapat membantu masayarakat yang mungkin masih kurang mengerti dengan aturan pilkada. Mahasiswa juga sudah sepatutnya mengawal dalam memilih pemimpin yang Lugas, Bersih, Jujur dan adil.
“mahasiswa adalah agent of social control, jadi sudah sepatunya mengawasi jalannya pilkada, dan membantu masyarakat dalam mencari pemimpin yang LUBER dan JURDIL” ujar Riko yang pernah mengikuti Bmbingan Teknis bersama BAWASLU Provinsi Kalbar. 

Saat penyuluhan berlangsung Riko sekaligus PSDMA Asrama Pantura juga memaparkan tahapan-tahapan titik rawan pelangaran aturan dan masalah dalam jalannya pilkada. Menurutnya terdapat 4 tahapan yakni:
1.    Tahap Pendataan dan pemutahiran data pemilih
2.    Tahap Kampanye
3.    Tahap Proses Pemungutan Suara dan,
4.    Tahap perhitungan suara.
“banyak sekali pelanggaran dan potensi konflik dalam pilkada, seperti pemilih belum cukup umur, pemilih fiktif, selain itu juga sering terdapat pelanggran dalam kampanye, proses pemungutan sura dan perhitungan suara yakni Money Politik, Black compaign, benturan fisik, pemasangan alat peraga kampanye dan netralitas PNS, TNI POLRI, jual beli surat suara, surat suara tidak dibagikan, surat suara illegal, pengelembungan surat suara setelah dihitung, manipulasi jumlah surat suara.” Tambahnya.

Setelah pemaparan titik rawan. Riko juga memaparkan peran dan fungsi mahasiswa serta masyarakat yakni harus selalu mengontrol jalannya pilkada. Dalam hal ini semua pihak yang terkait juga harus bertanggung jawab seperti KPPS, PPL, Panwaslu, KPU, Bawaslu, Mahasiswa dan perangkat desa serta masyarakat. Jika terjadi kesalahan dalam mengimput data pemilih dan terdapat pelanggaran sudah sepatutnya semua elemen dan lapisan tersebut harus melakukan perbaikan dengan mengecek secara berkala dan segera melaporkan ke Panwaslu.

“jika terjadi kesalahan dan pelanggaran jalanna pilkada maka segera laporkan ke Panitia KPPS dan Panwaslu,  karena itu memang sudah kewajibannya. Masyarakat atau kawan-kawan juga boleh melaporkan denga datang langsung ke kantor bawaslu Kabupaten atau boleh juga melapor langsung via telpon, sms maupun email yang tentunya harus disertai data dan bukti” tegas Riko.

Diakhir agenda penyuluhan tersebut Riko juga menghimbau kepada peserta yang berasal dari mahasiswa Asrama Sambas Pantura supaya selalu mensosialisasikan yang telah didapatkan kepada masyarakat “Apabila semua pihak berpartisipasi melakukan pengawasan terhadap berbagai tahapan pilkada, maka akan menyukseskan jalannya pilkada dan sesuai harapan” katanya.

Agenda yang dimulai dari pukul 20.00 sampai dengan 23.00 berjalan lancer dan mendapat apresiasi baik oleh mahasiswa asrama yang bejumlah lebih dari 20 orang.
Satu diantara beberapa mahasiswa juga antusias dalam mengikuti kegiana tersebut. Dira selaku peserta menhatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat “kegiatannya sangat bermanfaat, banyak diperoleh pengetahuan tentang jalannya pilkada dan semoga dapat menyukseskan jalannya pesta demokrasi mendatang” ujarnya di akhir kegitan.


Divisi PSDMA Asrama Pantura.



  

Senin, 19 Oktober 2015

Asrama Gelar Audiensi Terkait Kejelasan Dana

Belasan mahasiswa yang berasal dari asrama mahasiswa kabupaten sambas Pantai Utara, sultan Muhammad tsafioedin dan muare ulakan mendatangi kantor Bupati Kabupaten Sambas pada jumat pagi (13/3/2015). Kedatangan mahasiswa bertujuan untuk audiensi mengenai permasalah asrama dan situasi kondisi kabupaten sambas serta mempererat tali silaturahmi antara pemerintahan daerah (Pemda) kab. Sambas dengan mahasiswa yang tinggal di asrama mahasiswa Di Pontianak.

“Kunjungan kami merupakan agenda rutin setiap tahunnya, selain untuk bersilaturahmi seperti mengenalkan kepengurusan baru dengan pemda, kami juga menanyakan terkait kebijakan dan dana mengenai kondisi asrama yang juga aset pemda.” Ungkap tuah selaku ketua Asrama Pantura
Dalam agenda yang dihadiri oleh wakil Bupati Sambas, Kabag Kesra dan Kabag umum juga menjelaskan bahwa dana perawatan aset pemda untuk tahun ini memang belum diketahui secara pasti berapa jumlah nominalnya, “kami tidak dapat memastikan anggaran tahun ini untuk perawatan aset seperti asrama, yang pasti kami selalu menganggarkan untuk pembayaran air dan listrik,” Ujar Rahmad yang mewakili Kabag Kesra.

Rahmat juga menegaskan mahasiswa harus tetap mengajukan proposal baik itu untuk perawatan aset, ataupun kegiatan mahasiswa, “Mahasiswa harus mengajukan proposal terlebih dahulu, seperti kegiatan harus setahun sebelumnya, nantinya akan dilihat dan di prioritaskan mana yang layak untuk dianggarkan, dalam catatan dana yang diberikan tidak sepenuhnya dengan kata lain dana yang seadanya menimbang yang mengajukan juga banyak.” Tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh wakil bupati, “ dana segar untuk personal memang tidak ada, yang ada memang untuk bayar air dan listrik yang disertai buktu pembayaran” tambah Pabali Musa

Agenda yang digelar di ruang rapat wakil bupati juga membahas mengenai mengenai beberapa masalah dan kasus yang terjadi di kabupaten Sambas. Wakil bupati kabupaten sambas Pabali musa menyampaikan ada tiga permasalahan yang sedang dhadapi kabupaten sambas terkait dengan Indek Pembangunan Manusia ( IPM) Kab. Sambas, “IPM sambas sangat rendah, yang pertama bahwa sambas menjadi peringkat tertinggi di kalbar tentang kasus kawin usia remaja dan cerai muda, yang kedua kasus pelecehan seksual pada ana juga tinggi , dan yang ketiga kasusbanyaknya remaja yang mengkonsumsi Narkoba.” Ungkap Wakil Bupati Sambas.

Dalam acara tersebut juga disinggung mengenai beberapa informasi yang harus diketahui masyarakat seperti informasi kegiatan mahasiswa, beasiswa dan transparansi APBD.
riko mengatakan beberapa informasi masih banyak belum diketahui “dalam acra ini saya mengharapkan untuk kedepannya agar mahasiswa asrama harus dilibatkan dalam Musrenbang ataupun transparansi APBD, supaya lebih jelas dan tidak ada kerancuan” tegas riko
Dia juga menambahkan karena selama ini kejelasan mengenai dana khususnya dana asrama, kegiatan mahasiswa dan informasi beasiswa masih kurang.

Pentingnya Berorganisasi

Pantura.com. Asrama Mahasisa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) menggelar diskusi pada Kamis malam (15/10). Diskusi yang mengusung tema “Pentingnya Organisasi” oleh Presidan Mahasiswa Untan yakni Prima Yuliantoro merupakan program kerja dari Divisi PSDMA Asrama.

Dalam sambutannya, Riko Saputra selaku Kepala Divisi PSDMA mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program kerja divisi dalam mewujudkan visi dan misi asrama asrama pantura, “program asrama ialah menumbuh kembangkan potensi mahasiswa, nah satu diantaranya dengan diadakanya diskusi”ujarnya, (15/10).

Dia menambahkan, untuk tema organisasi yang dipilih sangat cocok bagi mahasiswa. Saat ini mahasiswa harus mengetahui manfaat dalam berorganisasi, “mahasiswa harus berorganisasi, sekarang saya menekankan kepada anggota asrama yang baru masuk supaya mereka mengatahui manfaat dari berorganisasi”   tambah Riko.

Hal senada juga disampaikan oleh Prima selaku pematri. Menurutnya manusia tidak akan pernah terlepas dari berorganisasi dan sudah sepatutnya mahasiswa juga terlibat di dalam organisasi, “kita secara tidak langsung sudah berorganisasi, dari keluarga sampai negara, nah mahasiswa dari sekarang harus dudah belajar karena suatu saat mahasiswa atau pemudalah yang akan mengatur negara” tegasnya.

Prima juga mengaskan,  semoga apa yang telah didiskusikan terkait organisasi harus dipraktikan yaitu dengan bergabung ke beberapa organisasi mahasiswa yang bermanfaat. “banyak sekali manfaat dari organisasi, contohnya bagaiman cara memanusiakan manusia dan mendewasakan diri, namun mahasiswa jangan terlena dengan organisasi”. pungkasnya.
Saat pelaksanaanya, diskusi tersebut sangat diapresisasi oleh mahasiwa. Beberapa mahasiswa juga terlihat aktif dalam mengajukan pertanyaan dalam berdiskusi.  Diskusi yang dipimpin oleh moderator Dedi Muniardi dimulai dari pukul 20.00 sampai dengan  23.00 diakhiri denga penyerahan kenag-kenangan serta berfoto bersama.

Divisi PSDMA

Rabu, 07 Oktober 2015

Peringatan Harkitnas, Solmadapar Tuntut Kalbar Menjadi Otonomi Khusus



mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura—Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) berdmonstrasi di Bundaran Digulist Untan pada 20 Mei 2015. Dalam aksi tersebut selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), mereka juga menuntut supaya Kalbar mendapat otonomi khusus.
“Kalbar merupakan provinsi ke-4 terbesar yang potensial, baik dari SDA, mayarakat yang beragam, potensi wisata dan berbatasan langsung dengan negara Malyasia, tetapi mengapa kalbar saat ini jauh dari yang kita harapkan” ungkap Hidayat selaku Humas Solmadapar.
Dia menyesalkan bahwa untuk saat ini Kalbar tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, karena masih banyak kekurangan dan kesengsaraan yang dirasakan oleh masyarakat, “kami sangat kecewa dengan pemerintah, bisa kita lihat potensi Kalbar namun dana APBD yang diberikan dari tahun ke tahun hanya berkisar 2-4 Triliun saja, jauh dibandingkan provinsi-provinsi lain,” pungkasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Bagus selaku sekjen Solmadapar, jika permaslahan tersebut tidak di selesaikan maka dia hanya memberikan dua pilihan kalbar mendapat otonomi khusus atau memerdekaan.
“banyaknya persoalan serius seprti infrastrukutur, pendidikan, daerah perbatasan dan lain-lain yang masih belum terselesaikan, kita takutkan rakyat sudah jenuh dan saya yakin rakyat nantinya akan meminta kemerdekaan untuk Kalimantan Barat” ujar bagus
Aksi yang sempat diwarnai dengan bakar ban serta membentangkan spanduk 2X4 Meter sebanyak 2 helai bertuliskan “Gubernur Kentut” dan “Otonomi Khusus atau Merdeka” berlangsung damai.

Penulis : Riko Saputra

Mahasiswa Harus Menulis


mimbaruntan.com, Universitas Tanjungura-Puluhan mahasiswa Kabupaten Sambas yang berasal dari Asrama Mahasiswa Sultan Muhammad Tsafioedin, Asrama Mahasiswi Muare Ulakan, Gerakan Mahasiswa Sambas Peduli Pendidikan dan Asrama Untan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara pada kamis malam, (5/3/2015). 
Pelatihan yang bertemakan “Mahasiswa Menulis” dengan pemateri Dr. Aswandi bertujuan menciptakan mahasiswa pandai dalam menulis karya ilmiah maupun non-ilmiah.
Menurut Riko selaku PSDMA Asrama Pantai Utara, mahasiswa sekarang sangat jarang menulis padahal menulis itu sangat penting, “ketika mahasiswa hendak menyelesaikan pendidikannya pasti akan berhadapan dengan namanya menulis skripsi, maka dari sekarang sudah sepatutnya kita harus belajar” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mizan, semoga dengan diadakanya pelatihan tersebut, keahlian menulis manjadi semakin baik. “Pelatihan menulis yang di berikan oleh Pak Aswandi sangat bermanfaat sekali, banyak hal yang baru saya ketahui berkaitan dengan teknik dan cara menulis yang mudah” ujar Mizan selaku peserta.
Acara yang berlangsung selama dua jam dan diselingi diskusi berakhir dengan pembacaan doa. Aswandi selaku pemateri juga berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut harus ada tindak lanjutnya, “mahasiswa harus menulis, setelah pelatihan ini alangkah baiknya jika langsung di praktikan”tegasnya.

Reporter : Riko Saputra