Senin, 19 Oktober 2015

Asrama Gelar Audiensi Terkait Kejelasan Dana

Belasan mahasiswa yang berasal dari asrama mahasiswa kabupaten sambas Pantai Utara, sultan Muhammad tsafioedin dan muare ulakan mendatangi kantor Bupati Kabupaten Sambas pada jumat pagi (13/3/2015). Kedatangan mahasiswa bertujuan untuk audiensi mengenai permasalah asrama dan situasi kondisi kabupaten sambas serta mempererat tali silaturahmi antara pemerintahan daerah (Pemda) kab. Sambas dengan mahasiswa yang tinggal di asrama mahasiswa Di Pontianak.

“Kunjungan kami merupakan agenda rutin setiap tahunnya, selain untuk bersilaturahmi seperti mengenalkan kepengurusan baru dengan pemda, kami juga menanyakan terkait kebijakan dan dana mengenai kondisi asrama yang juga aset pemda.” Ungkap tuah selaku ketua Asrama Pantura
Dalam agenda yang dihadiri oleh wakil Bupati Sambas, Kabag Kesra dan Kabag umum juga menjelaskan bahwa dana perawatan aset pemda untuk tahun ini memang belum diketahui secara pasti berapa jumlah nominalnya, “kami tidak dapat memastikan anggaran tahun ini untuk perawatan aset seperti asrama, yang pasti kami selalu menganggarkan untuk pembayaran air dan listrik,” Ujar Rahmad yang mewakili Kabag Kesra.

Rahmat juga menegaskan mahasiswa harus tetap mengajukan proposal baik itu untuk perawatan aset, ataupun kegiatan mahasiswa, “Mahasiswa harus mengajukan proposal terlebih dahulu, seperti kegiatan harus setahun sebelumnya, nantinya akan dilihat dan di prioritaskan mana yang layak untuk dianggarkan, dalam catatan dana yang diberikan tidak sepenuhnya dengan kata lain dana yang seadanya menimbang yang mengajukan juga banyak.” Tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh wakil bupati, “ dana segar untuk personal memang tidak ada, yang ada memang untuk bayar air dan listrik yang disertai buktu pembayaran” tambah Pabali Musa

Agenda yang digelar di ruang rapat wakil bupati juga membahas mengenai mengenai beberapa masalah dan kasus yang terjadi di kabupaten Sambas. Wakil bupati kabupaten sambas Pabali musa menyampaikan ada tiga permasalahan yang sedang dhadapi kabupaten sambas terkait dengan Indek Pembangunan Manusia ( IPM) Kab. Sambas, “IPM sambas sangat rendah, yang pertama bahwa sambas menjadi peringkat tertinggi di kalbar tentang kasus kawin usia remaja dan cerai muda, yang kedua kasus pelecehan seksual pada ana juga tinggi , dan yang ketiga kasusbanyaknya remaja yang mengkonsumsi Narkoba.” Ungkap Wakil Bupati Sambas.

Dalam acara tersebut juga disinggung mengenai beberapa informasi yang harus diketahui masyarakat seperti informasi kegiatan mahasiswa, beasiswa dan transparansi APBD.
riko mengatakan beberapa informasi masih banyak belum diketahui “dalam acra ini saya mengharapkan untuk kedepannya agar mahasiswa asrama harus dilibatkan dalam Musrenbang ataupun transparansi APBD, supaya lebih jelas dan tidak ada kerancuan” tegas riko
Dia juga menambahkan karena selama ini kejelasan mengenai dana khususnya dana asrama, kegiatan mahasiswa dan informasi beasiswa masih kurang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar