Kamis, 29 Oktober 2015

Formas Gelar Pertandingan Futsal Di Pontianak

Pemenang Futsal Formas 2015
Forum Mahasiswa kabupaten Sambas (FORMAS) baru saja selesai menyelenggarakan pertandingan futsal di lapangang futsal WBA di jalan Karya Bakti Pontianak. Menurut sekjen formas Wahyu, kegitan tersebut merupakan langkah awal dalam mengeratkan silaturahmi sesama mahasiswa yang berasal dari berbagai kecamatan di Kab. Sambas. “ kegiatan ini sengaja dilakukan di Pontianak karena jmalah mahasiswa sambas ternya sangat ramai namun banyak yang tidak kenal satu sama lain, untuk pertandingan ini dikuti oleh berbagai  ikatan mahasiswa kecamatan, masing-masing ikatan kecamatan mengutus kontingen untuk bertanding supaya silaturahmi mahasiswa semakin meningkat”  ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa selain untuk bersilaturahmi, FORMAS juga bertujuan menciptakan  dan mengasah bibit-bibit pemain futsal yang unggul. “selain bersilaturhami, kita juga memfasilitasi dan mengasah calon atlet futsal dari Kab. Sambas yang mana selama ini masih kurang diperhatikan” pungkas Wahyu.
Dalam hal ini Rian selaku ketua panitia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut  berjalan lancar dan banyak mendapat dukungan dari mahasiswa asal Kab. Sambas “alhamdulilah walaupun dananya dari patungan mahasiswa namun kegitananya berjalan lancar, yang mendaftar pun juga banyak yakni sebangak 20 tim dari berbagai utusan kecamatan” , ujarnya
Dia juga menegaskan supaya tahun depan harus tetap dilaksanakn dan Pemda Kab. Sambas Juga turut berpartisipasi nantinya“ pertandingan ini baru petamakali di selanggrakan, mudahannya untuk tahun depan tidak hanya mahasiswa saja yang berpartisipasi melainkan Pemda Sambas juga harus ikut andil” Tegas Rian yang juga merupakan mahasiswa FKIP Untan.
Pertandingan Futsal yang dimulai dari 30 Mei sampai dengan 8 Juni 2015 dimenangkan oleh Perhimpunan Mahasiswa Kecamatan Tangaran (Permata) sebagi juara 1, untuk juara 2 diraih oleh ( Forum Mahasiswa Kecamatan Pemangkat (FMKP) dan juara 3 diraih oleh keluarga besar mahasiswa kecamtan Sambas (KBMKS).

Penulis Riko Saputra

IMTEK Gelar Motivasi dan Doa Akbar

Menjelang ujian nasional (Unas) bagi siswa kelas XII sekolah menengah atas, Ikatan Mahasiswa Kecamatan Teluk Keramat (IMTEK) menggelar motivasi dan doa akbar untuk menghadapi ujian se-Kecamatan Teluk Keramat. Kegiatan tersebut dipusatkan di aula SMKN 1 Teluk Keramat pada Sabtu pagi (4/4/2015). Ratusan siswa yang berasal dari enam sekolah tingkat SLTA sederajat tampak antusias mengikuti acara tersebut. Siswa terlihat larut dalam doa yang di pimpin oleh Ako Adi Saputra S. Pdi, bahkan beberapa siswa diantarnya sempat menangis.
Menurut Riko Saputra selaku ketua IMTEK, kegitan tersebut bertujuan mempersipakan mental dan spiritual siswa, yang mana sebentar lagi mereka akan menghadapi Unas. “Dengan motivasi dan doa akbar ini, diharapkan dapat membimbing mental siswa dengan siraman rohani dan motivasi, dengan harapan siswa dapat tenang dan tidak takut saat menghadapi ujian yang akan dihadapi.” Ujar Riko Tentunya dikatan Riko, kegitan ini merupakan pelengkap menuju kesempurnaan, dri segala persiapan, yang ditingkatkan oleh pihak sekolah. “selain kesiapan secara akademik, kesiapan mental, emosi dan spiritual juga harus lebih ditingkatkan” tambahnya.

Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh kepala SMKN 1 Teluk Keramat, dari pukul 08.00 sampai berakhir pukul 12.00 berlangsung sukses. Dalam sambutannya dia berharap agar seluruh siswa yang akan mengikuti ujian nasional harus mempersiapkan fisik dan mental, “ seluruh siswa harus mempersiapkan diri, supaya kegiatan ujian nanti berjalan lancar dan hasil yang diprolehpun memuaskan” ujar Sumadiyana.
Selain motivasi yang disampaikan oleh Wahyudi, S.Sos dan doa akbar yang dipimpin oleh Ako Adi Saputra S. Pdi, IMTEK juga melaksanakan kegiatan berupa pengenalan beberapa perguruan tinggi, beasiswa dan pengenalan tempat tinggal yang difasilitasi oleh Pemda Kab. Sambas yang berada di Pontianak seperti Asrama Mahasiswa Pantai Utara, Asrama Mahasiswa Tsafioedin, dan Asrama mahasiswi Muare Ulakan.

Nur Suriati satu diantara beberap siswa mengatakan bahwa dia merasa terbantu dengan diadakannya acara seperti ini, “banyak sekali informasi yang disampaikan, dengan beberapa informasi tentunya dapat membantu dan meotivasi” pungkas siswa SMAN 1 Teluk Keramat

Riko Saputra Ketua Imtek

DIALOG TERBUKA IMTEK BERSAMA MUDA MAHENDRAWAN, M.H.

Mahasiswa merupakan agent of change atau agen perubahan namun lambat laun semboyan tesebut sepertinya sudah sangat jarang didengar untuk mahasiswa sekarang. Dengan hal demikian beberapa upaya banyak dilakuakan oleh mahasiswa. Dalam rangka Kongres yang ke IV Ikatan Mahsiswa Kecamatan Teluk Keramat (IMTEK) yang berdomisisli di Pontianak baru saja melaksanakan Dialog Terbuka dengan tema “Luruskan Niat, Satukan Tekad, Untuk Menuju Kecamatan Teluk Keramat Yang Berkualitas Dan Bermartabat” pada Sabtu 7 Juni 2014 bertempat di Aula KNPI Jl. Sutan Syahrir Pontianak, dengan pemateri Muda Mahendrawan M.H.

Dialog terbuka yang dimulai pada pukul 09.00 – 11.30 wib diperuntukan bagi seluruh mahasiswa asal kecamatan teluk keramat guna membangun kecamatan teluk keramat pada khususnya kabupaten sambas pada umumnya berjalan dengan lancer. Menurut ketua panitia Romi, Kegiatan ini melibatkan dan mengundang semua mahasiswa asal Kecamatan Teluk Keramat dan juga bertujuan untuk memberikan gambaran peran mahasiswa dalam membangun daerahnya yangmana pematerinya adalah Muda Mahendrawan bupati kubu raya yang menjadi satu diantara tujuh tokoh kepala daerah terbaik Tempo 2012 (dikutip dari Tempo). Dia menambahkan bahwa mahasiswa merupakan agent Of Change, dan dengan diakadakan dialog seperti ini mudah-mudahan mahasiswa makin peka dengan keadaan yang ada pada saat ini.

Dalam dialog tersebut banyak sekali pencerahan dan motivasi dari pak muda yang mana beliau sangat prihatin dengan keadaan pemuda dan mahasiswa jaman sekarang ini. Menurut pak muda mahasiswa dan pemuda sekarang harus peka dengan kondisi pada saat ini, mahasiswa harus melakukan perubahan dan jangan putus asa dengan keadaan jumlah mahasiswa yang sedikit namun mahasiswa harus optimis. Dia Menambhakan jika mahasiswa dan pemuda sekarang kurang peduli maka akibatnya sangat fatal bagi bangsa kita, bagaimanan nanti generasi bangsa kedepan dan maka oleh karena itu semua elemen harus peduli untuk merubah daerah bahkan bangsa kita untuk kedepannya.
Menurut humas IMTEK, Riko, saya sedikit kecewa bahwasanya dalam kegiatan ini jumlah peserta masih jauh dari yang diharapkan ppadahal kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dalam rangkaian acara kongres IMTEK, tujuan dengan diadakannya adalah upaya untuk mengumpulkan dan memperkuat silaturahmi antar mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama yaitu kecamatan teluk keramat. Kegiatan ini berjalan lancer dan juga mendapat apresisasi baik dari camat teluk keramat serta semua element mahasiswa teluk keramat. Untuk mengabdikan dialog public tersebut semua mahasiswa yang hadir berfoto bersama dengan pemateri yaitu Muda Mahendrawan, M.H.


Penulis : Riko Saputra

IMTEK PILIH KETUA BARU

Ikatan mahasiswa kecamata teluk keramat (IMTEK) baru saja melaksankan kongres IV di pontianak. Jiwa kepemimpinan para penerus bangsa dan generasi muda harus ditanamkan sejak dini. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam proses pengkaderisasian, satu diantaranya dengan pengadaan “Kongres IMTEK” Kegiatan ini merupakan proses regenerasi kepengurusan, selain itu kongres juga merupakan kegiatan yang cukup disakralkan dalam organisasi. Pasalnya kongres sendiri merupakan forum tertinggi dalam organisasi, dimana perumusan-gagasan-serta upaya perbaikan-perbaikan yang berkaitan dengan kemajuan organisasi akan di bahas dalam forum tersebut.

Rentetan acara Konges yang dilakukan selama dua hari yakni pada 7-8 juni 2014 adalah dialog terbuka dengan pemateri Muda Mahendrawan M.H. membahas laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2012-2014, membahas Anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan rekomendasi pengurus serta pemilihan ketua IMTEK. Kongres yang mengusung tema Menjunjung Tinggi Semangat Organisasi dan Mempererat Solidaritas Kader IMTEK,” bertujuan untuk pembelajaran demokrasi bagi mahasiswa yangmana itu sebagian dari pengabdian terhadap masyarakat. Kegiatan yang dihadiri puluhan mahasiswa asal Kecamatan Teluk Keramat dari berbagai perguruan tinggi di Pontianak berakhir dengan proses pemilihan ketua baru.

Mengingat proses regenerasi merupakan salah satu indikator sukses dan tidaknya kepengurusan, maka ini menjadi sangat penting. Dalam proses penjaringan bakal calon ada sekitar empat nama, namun pada proses verifikasi hanya ada dua nama yang lolos menjadi Calon ketua umum IMTEK periode selanjutnya. Yaitu Riko Saputra dan Ismail. Kedua Calon merupakan anggota yang memiliki dedikasi tinggi terhadap organisasi, sehingga pemilihan berjalan ramai dan seru. Berdasarkan hasil kongres yang dilakukan maka Riko Saputra terpilih sebagai ketua imtek periode 2014-2015 yang mana menggantikan ketua sebelumnya yang bernama candra.selain memilih ketua dalam kegiatan tersebut juga memebentuk pengurus inti yangman Riko Saputra sebagai ketua, ismail sebagai sekretaris dan Deni sebagai bendahara imtek periode 2014-2015.

 Semoga setelah terpilihnya ketua serta pengurus imtek yang baru IMTEK dapat memimpin dan mewakili mahasiswa agar bisa menjadi yang lebih baik, berguna bagi masyarakat dan dapat membawa nama baik Kecamatan Teluk Keramat. Dalam sambutannya, RikoSaputra selaku ketua terpilih menghimbau kepada seluruh mahasiswa kecamatan teluk keramat agar nantinya tetap dalam barisan yang sama. Barisan yang siap menghidupi organisasi, bukan sebaliknya. Selain itu juga, ia mengajak seluruh mahasiswa kecamatan teluk keramat agar mau dan berkenan bersama-sama memajukan IMTEK untuk terus menjadikan lebih baik. Semoga dengan bersama-sama kita bisa, membangun organisasi yang memiliki kontribusi nyata terhadap daerah kita yaitu Kecamatan Teluk Keramat.

Keluarga Besar IMTEK 
Ikatan Mahasiswa Kec. Teluk Keramat

Mahasiswa FKIP Untan Gelar Bakti Kampus

Rabu, 21 Oktober 2015

AMKS PANTURA GELAR MUHIBAH RAMADHAN

Foto Bersama dengan Kepala Desa  dan masyarakat Desa Sempadian tahun 2014
Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) baru saja selesai melaksanakan satu diantara program kerjanya yakni agenda muhibah ramadhan yang dilaksanakan di Desa Sempadian Kec. Tekarang. Kegiatan yang dlaksanakan selama seminggu yaitu dimulai pada 13 sampai 20 Juli 2014 berjalan dengan lancar. Keegitan yang bertemakan “melalui muhibah ramadhan amks pantura kita tingkatkan iman dan taqwa serta mempererat silaturahmi menuju masyarakat sambas yang bermartabat” mempunyai beberapa agenda acara seperti anjangsana dan motivasi pendidikan ke SDN 4 Sempadian, SMPN 1 dan SMAN 1 tekarang, gotong royong dengan masyarakat, bersosialisasi, nonton bareng dengan masyarakat, lomba tpq ( azan, hafalan surah pendek, hafalan doa sehari-hari, kaligrafi), pemasangan plang pembatas desa, dusun, RT dan plang petunjuk rumah kepala desa, kepala dusun dan ketua rt yang ada di desa sempadian, memberikan sumbangan alquran sebanyak 30 buah serta bersilaturahmi dan studi banding dengan karang taruna desa Sempadian.
Menurut Riko Saputra selaku sekretaris asrama, kegiatan muhibah ramadhan adalah kegiatan asrama pantura yang digelar setiap tahun dengan tempat yang berbeda, untuk tahun ini Alhamdulillah di gelar di Desa sempadian Kec. Tekarang adapun tujuan diakannya agenda ini adalah bagian dari upaya memberikan media pembelajaran bagi mahasiswa yang selama ini tinggal di asrama agar memiliki kepekaan terhadap realitas di masyarakat. Untuk itu, mereka diharapkan mampu mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki dan pengetahuan life skill untuk kegiatan ini. Dan dengan diadakanya ini juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dengan warga desa sempadian khususnya yang mana bisa saling berbagi ilmu pengetahuan.
Riko menjelaskan kegitan muhibah ramadhan melibatkan 21 mahasiswa yang tinggal di asrama yangmana berasal dari daerah dan kampus yang berbeda. Dengan terlibat dalam kepanitiaan ini, mereka diharapkan pula dapat belajar bagaimana menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan secara langsung dengan masyarakat, yang mana sangat jarang dilakukan di dunia perkuliahan.
“merasa bahagia sebab seluruh perangkat desa dan masyarakat sempadian sangat antusias dan berpartisipasi dalam kegiatan muhibah ramadhan terlihat senang. Terutama kepala desa sempadian Karnadi yang selalu mendampingi mahasiswa ketika melakukan beberapa acara yang sudah di agendakan”.ungkap riko
Karnadi selaku kepala desa mengaku merasa bangga dengan kegiatan yang digelar mahasiswa desa sempadian. Mahasiswa sebagai intelektual sudah seharusnya dekat dengan masyarakat, karena mahasiswa mampu mengadvokasi segala kepentingan masyarakat, dan semoga dengan acara ini masyarakat lebih sadar arti pentingnya pendidikan dan khusus unuk generasi muda kedepannya lebih termotivasi dan lebih baik dari sekarang ini.
Dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, mahasiswa sambas kelak diharapkan menjadi pemimpin yang senantiasa dekat dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Ungkapnya.
Dalam acara penutupan yang digelar minggu malam Tuah Kurniawan selaku ketua panitia mengucapkan banyak terimakasih atas partisipasi dari semua pihak termasuk para alumni asrama pantura dan para donator. kemudian acara penutupan diakhiri dengan berfoto bersama perangkat desa dan masyarakat Sempadian.

AMKS PNTURA DAN KARANG TARUNA DESA SEMPADIAN


Rabu malam, 16 Juli 2014 bertempat di sekretariat Karang Taruna Desa Sempadian, mahasiswa yang berasal dari Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara merealisasikan salah satu agenda asrama, yakni Studi Banding ke Karang Taruna Desa Sempadian”. Kegiatan yang satu ini berusaha menyesuaikan program kerja yang diusung dalam agenda Muhibah Ramadhan Amks Pantura Di Desa Sempadian. Tujuan dari program kerja ini adalah mahasiswa yang tinggal di asrama pantura ingin mengetahui seputar keorganisasian Karang Taruna di Desa Sempadian. Sebagai timbal balik mahasiswa asrama pantura juga berbagi perihal keorganisasian mengenai organanisasi kampus dan asramayang ada di Pontianak.
Dalam praktiknya proker ini dikemas dalam bentuk presentasi tentang Karang Taruna oleh wakil ketua karang taruna Anton dan presentasi tentang organisasi asrma dan kampus oleh ketua asrama pantura Lukman Nulhakim kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Intinya adalah sharing pengalaman berorganisasi dari kedua belah pihak, dan dari sana keduanya bisa mengevaluasi kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menurut Riko Selaku sekretaris asrama “Hasil dari studi banding ini, kami mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam Karang Taruna maupun asrama pantura. Memang tidak dapat dipungkiri secara umum permasalahannya adalagh kemauan utuk berorganisasi pada pmuda sudah menurun. Permasalahan dalam organisasi juga belum ada ketegasan mengenai fungsi, tujuan, dan tugas dari masing-masing divisi/seksi sehingga mengakibatkan kurang aktifnya para pemuda untuk membangun dan mengembangkan Karang Taruna maupun asrama pantura serta organisasi lainnya”.
Riko menambahkan dengan Informasi mengenai masalah-masalah yang terjadi dapat mejadi bahan pembelajaran untuk mahasiswa memanajemen lebih baik lagi organisasi di asrma dan organisasi lainnya. Manfaat untuk anggota Karang Taruna adalah mengetahui kelebihan organisasi intrakampus dibandingkan dengan Karang Taruna, sehingga Karang Taruna Desa Sempadian dapat mengambil dan menerapkan kelebihan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan yang di-komite-i oleh Karang taruna.
Pertemuan yang dimulai pukul 20.30 samai 23.00 wib berlangsung lancar dan diakhiri dengan salam-salaman.

MOTIVASI UNTUK GENERASI MUDA

Gusanto  saat memerikan kenang-kenagan dari asraa mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara di SMP N 1 Tekarang
Ratusan siswa smp-sman 1 tekarang antusias mengahdiri dan mengikuti anjangsana dan motivasi pendidikan yang diadakan oleh mahasiswa asrama kabupaten sambas pantai utara. Kegitan yang ilakukan pada jumat pagi berlangsung lancar. Tujuan diadakannya anjangsana pendidikan ini adalah untuk memberikan informasi, motivasi dan kekuatan mental serta spiritual dalam belajar.
Menurut lukman nulhakim selaku ketua asrama pantura “anjangsana pendidikan merupaka satu diantara beberapa agenda asrama pantura. mudah-mudahan dengan diadakan acara seperti ini bisa membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih giat dalam belajar dan tidak terjerumus ke hal-hal yang menjerumuskan generasi muda, yang mana kita ketahui moral dan akhlak generasi muda pada saat ini sangat memprihatinkan”.
Dalam acara yang dimulai dari pukul 8 sampai 10.30 pagi berlangsung sukses terlihat ketika antusias dan partisipasi siswa ketika berdiskusi. Dalam acara tersebut beberapa mahasiswa juga meyampaikan informasi-informasi tentang kampus, beasiswa dan asrama-asrama mahasiswa milik pemda sambas yang ada di Pontianak.
salah satu guru sman 1 tekarang merasa senang dan berterimaksih atas kedatangan mahasiswa asrama pantura untuk memeberikan ilmu, motivasi dan informasi kepada siswa kecamatan tekarang, menurutnya jarang sekali mahasiswa yang peduli dengal hal yang seperti ini.
Salah satu murid juga menambahkan dan mengucapkan banyak terima kasih dengan informasi yang telah disampaikan yangmana banyak dari mereka kurang mengetetahui adanya beasiswa dan tempat tinggal yang gratis seperti asrama.

Lantunan Zikir Nazam di Tanah Rantau

Mimbaruntan.com, Pontianak—Dung, dung, tak, dung, tak, dung, suara gendang berdendang disaat suana pagi yang masih tenang dan dingin. Sabtu, 22 Maret 2015 sang surya baru saja keluar dari peraduannya, titik bias cayaha yang dipantulkan oleh kumpulan embun dari ngiur daun kelapa tampak berkilauan. Suara gendang yang diringi dengan suara rumba dan tamborin serta serta suara teriakan dari angota tim Zikir Nazam menjadikan kaloborasi musik merdu yang harmoni. Lantunan seperti ayat-ayat suci Alquran pun dibacakan membuat jiwa menjadi lebih tenang.

Aku berjalan perlahan mencari sumber suara yang membuatku penasaran. Langkah demi langkah membuat suara itu semakin jelas. Terlihat disisi kanan badan jalan Gang Cengkeh, Sungai Jawi tepatnya di rumah kediaman bapak Agustian tampak sebuah tenda yang beratap warna hijau. Tenda yang beralaskan karpet tebal penuh dengan sekelompok bapak yang sedang duduk bersila. Posisi duduk mereka membentuk sebuah lingkaran yang mengelilingi seseorang lelaki tua bernama Kasiri (62) sudah agak uzur, berbaju putih bergaris coklat, menggunakan kain sarung kotak-kotak, kopiah hitam menyelimuti kepalanya dan kulit keriput sudah jelas dari jauh. Dia pun sedang duduk sambil membawa buku Zikir Nazam yang dikenal dengan nama kitab barjanji.

Kasiri (62) adalah ketua Grup Zikir Nazam Nur Islam Sungai Jawi Pontianak yang berdiri pada tahun 1985 dengan personil berjumlah belasan orang yang selalu menghadiri undangan untuk mengisi acara gunting rambut, syukuran nikahan dan hajatan, “Kami ini dari tim Zikir Nazam Nur Islam Sungai Jawi, yang akan melaksanakan acara gunting rambut” katanya ketika ditanya disela waktu istirahat berzikir sambil merapikan kitab Barjanji.

Setelah beristirahat beberapa menit untuk merenggangkan tubuh, minum air dan membentulkan gendang, anggota tim zikir kembali bersiap untuk melanjutkan kegiatanya yang disebut membaca asraqal. Membaca Araqal merupakan tahap kedua sekaligus tahap yang terakhir. Semua anggota tim mulai berdiri. Mereka melantunkan dengan nada yang sangat tinggi kemudian nada rendah dan kemudian nada datar dengan bantuan pengeras suara. Bergiliran dua baris per orang sambil mengelilingkan pengeras suaranya yang dipandu oleh Malakkan atau tukang pimpin baca Asraqal,”Zikir Nazam terdiri dari dua agenda yang pertama baca Asalay dan yang kedua baca Asraqal, untuk memimpinnya dipercayakan dengan saya sendiri” Ujar bapak yang akrab disapa dengan sebutan Pakteh.

Suasana semakin ramai dengan dilantunkanya nada tinggi yang rancak seoarang bapak membawa baki yang berisi buah kelapa yang diporos atasnya, beras kuning dalam mangkuk, dan sebilah gunting. Sang bapak tersebut langsung berdiri di posisi paling tengah, tidak hanya itu seorang ayah yang menggendong bayi menggunakan selendang bermotif tenun Sambas juga mengikuti dari belakang dia juga mengambil posisi paling tengah. Satu persatu anggota tim zikir pun menuju kearah baki untuk mengambil sebilah gunting yang bewarna putih lalu di arahkan ke rambut bayi yang sedang tertidur pulas. Bayi yang masih sangat mungil dan baru berumur dua minggu hanya pasrah ketika rambutnya sedang dipotong oleh bapak-bapak dari anggota zikir, kakeknya, dan para undangan. Ritual gunting rambut yang khas menampakan budaya Sambas hanya memakan waktu sebentar, kemudian sang bapak yang masih erat mengendong bayinya serta bapak yang memegang baki langsung keluar dari lingkaran anggota tim zikir dan langsung masuk ke dalam rumah.
“itoklah ritual gunting rambut ala Budaya Sambas, selain menjalankan sunah Rasulullah dalam ritual itok juak juga kaya akan makna dan arti. Untok sekarang banyak masyarakat yang hijrah di Pontianak masih melaksanakan gunting rambut yang diiringi dengan Zikir Nazam, namun banyak juak urang Sambas yang sudah melupakan” jelas Kasiri yang kental dengan logat bahasa Sambasnya.

Acara Zikir Nazam pun selesai dilaksanakan, Pak Kasiri ayah dari empat orang anak segera mengambil air kopi yang sudah disiapkan oleh tuan pemilik rumah. Dia tersenyum sambil duduk menghampiriku. Lalu dia menceritakan suka duka pengalaman Tim Zikir Nazam Nur Islam. yang sudah ke seluk beluk daerah Kota Pontianak, maupun Kabupaten Kubu Raya. Dia mengatakan sampai saat ini masih selalu diundang, “ biasanya setiap minggu kami selalu diundang dari rumah ke rumah”, Jelasnya
Aku mengambil air mineral dari dalam tasku itu untuk segera diminun, setelah itu aku melontarkan lagi pertanyaan tentang pendapatan ketika mengisi acara. Dia menjawab, untuk harga sekarang tidak menentu kadang tiga rutus ribu rupiah. Hasil panggilan itu hanya untuk uang kas tim saja. Biasanya digunaan untuk perbaikan pengeras suara, gendang dan pakaian seragam anggota. “tarif tidak kami tentukan, diundang saja kami sudah senang. Untuk honor itu pun kami simpan untuk kas saja,” jelasnya sambil merapikan peralatan Zikir.

Mataku kemudian tertuju kearah seorang yang tidak kalah tuanya sedang sibuk merapikan gendang. Bapak itu bernama Helmi (58) yang ahli di bagian gendang, aku menghampirinya untuk mengobrol. Dia menceritakan bahwa senang sekali ketika ada acara zikir. Dia dapat mengenal dan bergurau dengan orang yang berasal dari daerah yang sama yaitu daerah Sambas. “Dalam group ini anggotanya adalah orang Sambas” tambah bapak yang profesinya kuli bangunan.
Dia berkata lagi, kami sudah berusaha untuk mencari pengganti kami, terutama anak-anak muda yang masih kuat tenaganya. Sampai saat ini anggotanya sudah tua-tua. Ada yang pensiunan polisi, pensiunan guru, dan bekerja di berbagi kantor di kota Pontianak “jarang sekali anak muda yang mau”, jelasnya sambil tersenyum.

Bapak yang karab di sapa Pakndah berkata, lanjutkan budaya Zikir Nazam ini. Jangan sampai jangan sampai hilang di telan zaman, nantinya anak dan cucu kita tidak tahu dengan budaya khas Sambas yaitu Zikir Nazam. Dia juga menegaskan walaupun tidak berada di tanah kelahiran, walaupun sudah berada jauh di daerah rantau, kita harus melestarikan dan selalu membawa budaya asal, kita harus mendendangkan budaya asal walaupun di tanah rantau “Masyarakat Sabas yang berada di luar Sambas harus sadar dan bertindak untuk melestarikan budaya ini”, tutur Helmi berharap kedepan.

Riko Saputra
Reporter Mimbar Untan

Selasa, 20 Oktober 2015

Merubah Pola Pikir Dalam Bertani

mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura Pontianak—Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara menggelar diskusi tentang potret pertanian yang ada di Kabupaten Sambas pada Senin malam (27/4). Diskusi yang di isi oleh Dekan Fakultas Pertanian Untan, Dr. Ir. H Radian MS bertujuan untuk menjalin silaturahmi sesama mahasiswa dan membangkitkan semangat kepekaan mahasiswa terhadap berbagai permasalahan pertanian yang ada di Kabupaten Sambas.
Alhamdulillah peserta yang hadir berjumlah 60 orang dan mudahannya dengan adanya diskusi ini, mahasiswa lebih peka terhadap permasalahan pertanian yangmana pertanian merupakan matapencaharian terbesar pada masyarakat Sambas ”ungkap Tuah Kurniawan selaku ketua Asrama.
Dr. Ir. H. Radian, MS ketika menyampaikan materi juga menegaskan bahwa sudah sepatutnya petani saat ini merubah pola pikir jika mau hasil pertaniannya lebih baik, “sekarang bertani masih dijadikan kebudayaan, bukan bertani yang bersifat ekonomis “ ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa permasalahan yang konkrit di Kabupaten Sambas adalah lahan yang tersedia sangat sedikit, “lahan kita tinggal sedikit, jadi stop penggunaan lahan untuk perusahaan sawit yang masuk” pungkasnya.

Reporter : Riko
Editor : Riko Saputra

PILKADA RAWAN PELANGGARAN, ASRAMA SAMBAS GELAR PENYULUHAN



Berita Pantura— Sebanyak 7 Kabupaten di Kalbar yakni Kab. Sambas, kab. Kapuas Hulu, Kab Sintang, Kab, Melawi, Kab Ketapang, dan Kab. Sekadau dan Kab Bengkayang akan menggelar pilkada secara serantak pada 9 Desember 2015 mendatang. Saat ini pelaksanaanya ternyata masih menuai banyak permasalahan seperti kurang optimalnya persiapan dan pengawasan dari pihak terkait.
Menanggapi hal tersebut maka Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) menggelar Penyuluhan Titik Rawan Pelanggaran Pilkada yang disampaikan oleh pematri Riko Saputra pada Senin 19 Oktober 2015. Riko mengatakan tujuan diadakannya penyuluhan tersebut supaya mahasiswa juga turut aktif dalam mengawasi jalannya pilkada dan dapat membantu masayarakat yang mungkin masih kurang mengerti dengan aturan pilkada. Mahasiswa juga sudah sepatutnya mengawal dalam memilih pemimpin yang Lugas, Bersih, Jujur dan adil.
“mahasiswa adalah agent of social control, jadi sudah sepatunya mengawasi jalannya pilkada, dan membantu masyarakat dalam mencari pemimpin yang LUBER dan JURDIL” ujar Riko yang pernah mengikuti Bmbingan Teknis bersama BAWASLU Provinsi Kalbar. 

Saat penyuluhan berlangsung Riko sekaligus PSDMA Asrama Pantura juga memaparkan tahapan-tahapan titik rawan pelangaran aturan dan masalah dalam jalannya pilkada. Menurutnya terdapat 4 tahapan yakni:
1.    Tahap Pendataan dan pemutahiran data pemilih
2.    Tahap Kampanye
3.    Tahap Proses Pemungutan Suara dan,
4.    Tahap perhitungan suara.
“banyak sekali pelanggaran dan potensi konflik dalam pilkada, seperti pemilih belum cukup umur, pemilih fiktif, selain itu juga sering terdapat pelanggran dalam kampanye, proses pemungutan sura dan perhitungan suara yakni Money Politik, Black compaign, benturan fisik, pemasangan alat peraga kampanye dan netralitas PNS, TNI POLRI, jual beli surat suara, surat suara tidak dibagikan, surat suara illegal, pengelembungan surat suara setelah dihitung, manipulasi jumlah surat suara.” Tambahnya.

Setelah pemaparan titik rawan. Riko juga memaparkan peran dan fungsi mahasiswa serta masyarakat yakni harus selalu mengontrol jalannya pilkada. Dalam hal ini semua pihak yang terkait juga harus bertanggung jawab seperti KPPS, PPL, Panwaslu, KPU, Bawaslu, Mahasiswa dan perangkat desa serta masyarakat. Jika terjadi kesalahan dalam mengimput data pemilih dan terdapat pelanggaran sudah sepatutnya semua elemen dan lapisan tersebut harus melakukan perbaikan dengan mengecek secara berkala dan segera melaporkan ke Panwaslu.

“jika terjadi kesalahan dan pelanggaran jalanna pilkada maka segera laporkan ke Panitia KPPS dan Panwaslu,  karena itu memang sudah kewajibannya. Masyarakat atau kawan-kawan juga boleh melaporkan denga datang langsung ke kantor bawaslu Kabupaten atau boleh juga melapor langsung via telpon, sms maupun email yang tentunya harus disertai data dan bukti” tegas Riko.

Diakhir agenda penyuluhan tersebut Riko juga menghimbau kepada peserta yang berasal dari mahasiswa Asrama Sambas Pantura supaya selalu mensosialisasikan yang telah didapatkan kepada masyarakat “Apabila semua pihak berpartisipasi melakukan pengawasan terhadap berbagai tahapan pilkada, maka akan menyukseskan jalannya pilkada dan sesuai harapan” katanya.

Agenda yang dimulai dari pukul 20.00 sampai dengan 23.00 berjalan lancer dan mendapat apresiasi baik oleh mahasiswa asrama yang bejumlah lebih dari 20 orang.
Satu diantara beberapa mahasiswa juga antusias dalam mengikuti kegiana tersebut. Dira selaku peserta menhatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat “kegiatannya sangat bermanfaat, banyak diperoleh pengetahuan tentang jalannya pilkada dan semoga dapat menyukseskan jalannya pesta demokrasi mendatang” ujarnya di akhir kegitan.


Divisi PSDMA Asrama Pantura.



  

Senin, 19 Oktober 2015

Asrama Gelar Audiensi Terkait Kejelasan Dana

Belasan mahasiswa yang berasal dari asrama mahasiswa kabupaten sambas Pantai Utara, sultan Muhammad tsafioedin dan muare ulakan mendatangi kantor Bupati Kabupaten Sambas pada jumat pagi (13/3/2015). Kedatangan mahasiswa bertujuan untuk audiensi mengenai permasalah asrama dan situasi kondisi kabupaten sambas serta mempererat tali silaturahmi antara pemerintahan daerah (Pemda) kab. Sambas dengan mahasiswa yang tinggal di asrama mahasiswa Di Pontianak.

“Kunjungan kami merupakan agenda rutin setiap tahunnya, selain untuk bersilaturahmi seperti mengenalkan kepengurusan baru dengan pemda, kami juga menanyakan terkait kebijakan dan dana mengenai kondisi asrama yang juga aset pemda.” Ungkap tuah selaku ketua Asrama Pantura
Dalam agenda yang dihadiri oleh wakil Bupati Sambas, Kabag Kesra dan Kabag umum juga menjelaskan bahwa dana perawatan aset pemda untuk tahun ini memang belum diketahui secara pasti berapa jumlah nominalnya, “kami tidak dapat memastikan anggaran tahun ini untuk perawatan aset seperti asrama, yang pasti kami selalu menganggarkan untuk pembayaran air dan listrik,” Ujar Rahmad yang mewakili Kabag Kesra.

Rahmat juga menegaskan mahasiswa harus tetap mengajukan proposal baik itu untuk perawatan aset, ataupun kegiatan mahasiswa, “Mahasiswa harus mengajukan proposal terlebih dahulu, seperti kegiatan harus setahun sebelumnya, nantinya akan dilihat dan di prioritaskan mana yang layak untuk dianggarkan, dalam catatan dana yang diberikan tidak sepenuhnya dengan kata lain dana yang seadanya menimbang yang mengajukan juga banyak.” Tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh wakil bupati, “ dana segar untuk personal memang tidak ada, yang ada memang untuk bayar air dan listrik yang disertai buktu pembayaran” tambah Pabali Musa

Agenda yang digelar di ruang rapat wakil bupati juga membahas mengenai mengenai beberapa masalah dan kasus yang terjadi di kabupaten Sambas. Wakil bupati kabupaten sambas Pabali musa menyampaikan ada tiga permasalahan yang sedang dhadapi kabupaten sambas terkait dengan Indek Pembangunan Manusia ( IPM) Kab. Sambas, “IPM sambas sangat rendah, yang pertama bahwa sambas menjadi peringkat tertinggi di kalbar tentang kasus kawin usia remaja dan cerai muda, yang kedua kasus pelecehan seksual pada ana juga tinggi , dan yang ketiga kasusbanyaknya remaja yang mengkonsumsi Narkoba.” Ungkap Wakil Bupati Sambas.

Dalam acara tersebut juga disinggung mengenai beberapa informasi yang harus diketahui masyarakat seperti informasi kegiatan mahasiswa, beasiswa dan transparansi APBD.
riko mengatakan beberapa informasi masih banyak belum diketahui “dalam acra ini saya mengharapkan untuk kedepannya agar mahasiswa asrama harus dilibatkan dalam Musrenbang ataupun transparansi APBD, supaya lebih jelas dan tidak ada kerancuan” tegas riko
Dia juga menambahkan karena selama ini kejelasan mengenai dana khususnya dana asrama, kegiatan mahasiswa dan informasi beasiswa masih kurang.

Pentingnya Berorganisasi

Pantura.com. Asrama Mahasisa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) menggelar diskusi pada Kamis malam (15/10). Diskusi yang mengusung tema “Pentingnya Organisasi” oleh Presidan Mahasiswa Untan yakni Prima Yuliantoro merupakan program kerja dari Divisi PSDMA Asrama.

Dalam sambutannya, Riko Saputra selaku Kepala Divisi PSDMA mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan program kerja divisi dalam mewujudkan visi dan misi asrama asrama pantura, “program asrama ialah menumbuh kembangkan potensi mahasiswa, nah satu diantaranya dengan diadakanya diskusi”ujarnya, (15/10).

Dia menambahkan, untuk tema organisasi yang dipilih sangat cocok bagi mahasiswa. Saat ini mahasiswa harus mengetahui manfaat dalam berorganisasi, “mahasiswa harus berorganisasi, sekarang saya menekankan kepada anggota asrama yang baru masuk supaya mereka mengatahui manfaat dari berorganisasi”   tambah Riko.

Hal senada juga disampaikan oleh Prima selaku pematri. Menurutnya manusia tidak akan pernah terlepas dari berorganisasi dan sudah sepatutnya mahasiswa juga terlibat di dalam organisasi, “kita secara tidak langsung sudah berorganisasi, dari keluarga sampai negara, nah mahasiswa dari sekarang harus dudah belajar karena suatu saat mahasiswa atau pemudalah yang akan mengatur negara” tegasnya.

Prima juga mengaskan,  semoga apa yang telah didiskusikan terkait organisasi harus dipraktikan yaitu dengan bergabung ke beberapa organisasi mahasiswa yang bermanfaat. “banyak sekali manfaat dari organisasi, contohnya bagaiman cara memanusiakan manusia dan mendewasakan diri, namun mahasiswa jangan terlena dengan organisasi”. pungkasnya.
Saat pelaksanaanya, diskusi tersebut sangat diapresisasi oleh mahasiwa. Beberapa mahasiswa juga terlihat aktif dalam mengajukan pertanyaan dalam berdiskusi.  Diskusi yang dipimpin oleh moderator Dedi Muniardi dimulai dari pukul 20.00 sampai dengan  23.00 diakhiri denga penyerahan kenag-kenangan serta berfoto bersama.

Divisi PSDMA

Rabu, 07 Oktober 2015

Peringatan Harkitnas, Solmadapar Tuntut Kalbar Menjadi Otonomi Khusus



mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura—Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) berdmonstrasi di Bundaran Digulist Untan pada 20 Mei 2015. Dalam aksi tersebut selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), mereka juga menuntut supaya Kalbar mendapat otonomi khusus.
“Kalbar merupakan provinsi ke-4 terbesar yang potensial, baik dari SDA, mayarakat yang beragam, potensi wisata dan berbatasan langsung dengan negara Malyasia, tetapi mengapa kalbar saat ini jauh dari yang kita harapkan” ungkap Hidayat selaku Humas Solmadapar.
Dia menyesalkan bahwa untuk saat ini Kalbar tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, karena masih banyak kekurangan dan kesengsaraan yang dirasakan oleh masyarakat, “kami sangat kecewa dengan pemerintah, bisa kita lihat potensi Kalbar namun dana APBD yang diberikan dari tahun ke tahun hanya berkisar 2-4 Triliun saja, jauh dibandingkan provinsi-provinsi lain,” pungkasnya.
Hal senada juga ditegaskan oleh Bagus selaku sekjen Solmadapar, jika permaslahan tersebut tidak di selesaikan maka dia hanya memberikan dua pilihan kalbar mendapat otonomi khusus atau memerdekaan.
“banyaknya persoalan serius seprti infrastrukutur, pendidikan, daerah perbatasan dan lain-lain yang masih belum terselesaikan, kita takutkan rakyat sudah jenuh dan saya yakin rakyat nantinya akan meminta kemerdekaan untuk Kalimantan Barat” ujar bagus
Aksi yang sempat diwarnai dengan bakar ban serta membentangkan spanduk 2X4 Meter sebanyak 2 helai bertuliskan “Gubernur Kentut” dan “Otonomi Khusus atau Merdeka” berlangsung damai.

Penulis : Riko Saputra

Mahasiswa Harus Menulis


mimbaruntan.com, Universitas Tanjungura-Puluhan mahasiswa Kabupaten Sambas yang berasal dari Asrama Mahasiswa Sultan Muhammad Tsafioedin, Asrama Mahasiswi Muare Ulakan, Gerakan Mahasiswa Sambas Peduli Pendidikan dan Asrama Untan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara pada kamis malam, (5/3/2015). 
Pelatihan yang bertemakan “Mahasiswa Menulis” dengan pemateri Dr. Aswandi bertujuan menciptakan mahasiswa pandai dalam menulis karya ilmiah maupun non-ilmiah.
Menurut Riko selaku PSDMA Asrama Pantai Utara, mahasiswa sekarang sangat jarang menulis padahal menulis itu sangat penting, “ketika mahasiswa hendak menyelesaikan pendidikannya pasti akan berhadapan dengan namanya menulis skripsi, maka dari sekarang sudah sepatutnya kita harus belajar” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mizan, semoga dengan diadakanya pelatihan tersebut, keahlian menulis manjadi semakin baik. “Pelatihan menulis yang di berikan oleh Pak Aswandi sangat bermanfaat sekali, banyak hal yang baru saya ketahui berkaitan dengan teknik dan cara menulis yang mudah” ujar Mizan selaku peserta.
Acara yang berlangsung selama dua jam dan diselingi diskusi berakhir dengan pembacaan doa. Aswandi selaku pemateri juga berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut harus ada tindak lanjutnya, “mahasiswa harus menulis, setelah pelatihan ini alangkah baiknya jika langsung di praktikan”tegasnya.

Reporter : Riko Saputra

Rabu, 29 Juli 2015

Penyuluhan Pertanian di Desa Sarang Burung Danau

Pantura News-Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) menggelar penyuluhan pertanian di desa sarang burung danau pada minggu pagi (12/7/2015). penyuluhan yang dimulai dari pukul 9 sampai 11 di hadiri oleh Badan Ketahanan Pangan, Penyuluhan Pertanian,Perikanan  dan Kelautan (BK4PK) Kabupaten Sambas, Kepala Desa Sarang Burung Danau, kelompok tani  dan  masyarakat.
Firman selaku ketua panitia bahwa penyuluhan pertanian sangat perlu dilakukan. Dia berharap dengan adanya penyuluhan pertanian dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat Kabupaten Sambas.  “mudahannya dengan diadakannya penyuluhan ini dapat meningkatkan hasil pertanian dan diterapkan oleh masyarakat terkait saran dan masukan yang diberikan oleh narasumber dari BK4PK Kabupaten Sambas”tegasnya.
Dia juga menambahkan bahwa kegiatan sudah berjalan baik dan masyarakat selaku peserta juga sudah  proaktif dalam jalannya penyuluhan tersebut “ walaupun kegiatannya sempat molor dari yang ditentukan namun masyarakat tetap antusias dan ketika jalannya acara masyarakat juga sangat aktif dalam berdiskusi” tegas firman
Aacara yang dilaksanakan dikantor Desa Sarang Burung Danau tersebut juga di sambut baik oleh Kepala Desa ,Hambali, Dia mengatakan bahwa penyuluhan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat terkait masalah ketahanan pangan di desa sarang burung danau kecamatan jawai” kami sangat menyambut baik kegitan tersebut, dan mudah-mudahan khusus didesa kami hasil pertanian semakin baik. ujarnya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Sumarno selaku pemateri sekligus penyuluh pertanian, bahwa bertani itu sangat penting dan lebih diperhitungkan.”dalam bertani memang harus diperhitungkan secara matang supaya hasil yang diharapkan juga memuaskan” pungkasnya.
Dalam pemamaparanya Dia juga menghimbau kepada masyarakat supaya selalu berdiskusi mengenai permasalahan pertanian dengan dinas terkait dan kelompok tani.


Sabtu, 23 Mei 2015

Desa Bogam, Sambas, Masih Pertahankan Budaya Leluhur Saat 1 Muharram

photo 00041 Desa Bogam, Sambas, Masih Pertahankan Budaya Leluhur Saat 1 Muharram 
Oleh 
Riko Saputra
Mimbaruntan.com, Sambas—Peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1433 Hijriah bertepatan dengan hari Selasa (5 /11) ( kemarin) diperingati oleh seluruh masyarakat dengan berbagai cara tersendiri. Satu diantaranya adalah masyarakat Dusun Bogam Desa Sui Kumpai Kec. Teluk Keramat Kab. Sambas dalam memeriahkan penyambutan tahun baru Islam.  Mayarakat Dusun Bogam masih kental dengan adat budaya yang khas yaitu dengan cara berkunjung dari rumah kerumah warga untuk membacakan doa akhir dan awal tahun sekaligus untuk bersilaturahmi serta melakuakan bepapas  agar terjauhkan dari bala bahaya.
“Dalam peringatan 1 muharam kami masih menggunakan adat budaya kami seperti berkunjung dari rumah-kerumah untuk bersilaturahmi dan membaca doa awal tahun serta ada juga yang memapasi rumah warga sambil membacakan doa dan mantra,” ungkap Salim warga dusun bogam saat dihubungi Via Telpon.
Menurut Salim, pada acara ini setiap rumah juga mempunyai makanan berupa ketupat yang akan disuguhkan kepada para pembaca doa serta warga yang berkunjung ke rumahnya, ketupat ini merupakan lambang budaya melayu Sambas jadi hampir semua masyarakat harus menghidangkan ketupat. “Oleh karena itu kami menyebut satu Muharram adalah hari raya ketupat,” tambahnya.
Pelaksana peringatan 1 Muharram di Dusun Bogam bukan hanya diikuti dari kalangan orang dewasa, melaikan pada semua lapisan masyarakat yang umumnya laki-laki. Semua masyarakat berjalan dan berkunjung dari rumah kerumah warga dari awal dusun sampai ujung dusun. Peringatan 1 Muharram ini dimulai dari pukul 06.00 s/d pukul 11.00 WIB dan sorenya kadang dilanjutkan bersilaturahmi dari rumah kerumah oleh warga perempuan sesama perempuan dan sesama ibu-ibu rumah tangga. Pada hari tersebut warga setempat juga tidak dibolehkan pergi ke hutan atau ke kebun karna untuk memperingati atau menghormati hari 1 Muharram.

Selasa, 19 Mei 2015

AMKS PANTURA BAKTI KE MASYARAKAT

AMKS PANTURA BAKTI KE MASYARAKAT
Asrama Mahasiswa Kabupaten Sambas Pantai Utara (AMKS PANTURA) akan mengisisi bulan suci ramadhan dengan bakti ke masyarakat yakni muhibah ramadhan yang akan dilaksanakan pada 8-14 juli 2015 di  Desa Sarang Burung Danau Kecamatan Jawai. Kegiatan ini merupakan perwujudan satu diantara tri darma perguruan tinggi yakni pengabdian pada masyarakat. Ini Dilaksanakan bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara mahasiswa dengan masyarakat,  untuk  memberikan konstribusi pemikiran kepada masyarakat serta sebagai wadah pemersatu dan bentuk kepedulian terhadap generasi muda.
Muhibah ramadhan merupakan agenda rutin asrama Pantura, setiap tahunnya dilakukan di berbagai desa yang terdapat di Kabupaten Sambas. Adapun yang dilakukan dalam muhibah ini yakni: Kajian keislaman, anjangsana pendidikan seperti sosialisasi pendidikan dan pentingnya pendidikan, kuis ramadhan anak-anak dan taman pendidikan al-quran (TPQ), bakti sosial, penyuluhan pertanian, silaturahmi dan diskusi tentang Desa Sarang Burung Danau serta olah raga bersama masyarakat setampat. Dengan momen ini diharapkan masyarakat sadar arti pentingnya pendidikan bagi generasi muda, yangmana merupakan tulang punggung bangsa. Semoga dengan kegiatan ini nantinya pemuda tersebut akan lebih religius dan futuristik sehingga dapat terwujud pemuda berkarakter dan beretika.

Penulis:
PSDMA AMKS Pantura 2015
Riko Saputra.

Asrama Mahasiswa Kab. Sambas Silaturahmi ke Panti Asuhan


            Asrama mahasiswa kabupaten sambas yang ada di pontianak kemarin jam 08.00 sampai selesai mengadakan silaturahmi dan baksos di Yayasan Panti Asuhan Rumah Yatim Piatu Achmad Yani Pontianak yang berada di jl. Jend A. Yani No. 18. ( Minggu, 28/04/2013). Asrama yang turut dalam kegiatan ini adalah AMKS PANTAI UTARA, AMKS S.M. TSJAFIOEDDIN, dan AMKS MUARE ULAKAN. Kunjungan tersebut ialah rangkaian mempererat silaturahmi ke yayasan panti khusunya merupakan wujud kepedulian terhadap anak-anak yang sudah tidak mempunyai orangtuanya lagi, dan mempererat hubungan atau kekompakan sesama warga asrama mahasiswa kabupaten sambas yang ada di pontianak, serta berhubung kegiatan ini untuk memanfaatkan momentum program kerja tiga asrama.
            Dalam kegiatan ini pihak yayasan sangat mendukung. Bapak Zulfikli selaku yang mewakili yayasan memberikan kata sambutan dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kunjungan tersebut.. “Beliau berteri makasih atas kunjungan dan sumbangan yang diberikan oleh asrama masasiswa kab sambas, karena masih mau peduli, dan menyisihkan waktu serta tenaga untuk panti asuhan ini” ungkap bapak Zulfikli. Anak-anak yang berada di panti juga menyambut dengan baik, dengan wajah yang ceria bercampur senyum menyambut kedatanangan kunjungan tersebut.
            Rangkaian kegiatan antara lain memberikan sumbangan berupa makana, pakaian layak pakai, bantuan dana dan membersihkan lingkungan yayasan panti asuhan. Canda tawapun  mewarnai kegiatan ini, yang membuat keaddan semakin bertambah akrab. Selesai baksos semua yanga ada dilingkungan panti tersebut bercanda gurau dan memakan-makanan ringan. Kegiatan  tersebut ditutup dan diabadikan dengan foto bersama dengan anak-anak panti asuhan serta warga asrama mahasiswa kab. Sambas 

Penulis
Riko Saputra
HUMAS ASRAMA MAHASISWA KAB. SAMBAS PANTAI UTARA 2013

Rabu, 22 April 2015

Jalan Teluk Keramat-Tekarang Menunggu Kebijakan Pemerintah

Jalan Teluk Keramat-Tekarang Kabupaten Sambas masih menunggu kebijakan pemerintah. Jalan yang sangat penting untuk menghubungkan beberapa desa keadaannya sangat memprihatinkan. Dari 28 km yang tampak rusak berat 9 km di antarnya, Dusun Bogam, Desa Lela, Desa Puringan dan Desa Sengawang.Kondisi ini sudah terjadi lebih dari lima tahun yang lalu tanpa ada perbaikan, hal inilah membuat warga sangat mengharapkan perbaikan jalan tersebut. Sudah seringkali warga mengeluhkan kondisi tersebut karena jalan ini merupakan jalan utama yang menghubungkan beberapa desa.
            Warga juga resah karena kerusakan ruas jalan sangat mengganggu aktivitas warga.
Kerusakan yang sangat parah yaitu jika hujan sedikit saja maka ruas jalan akan becek, dan jika panas maka akan berdebu, selain itu sangat rawan kecelakaan. Banyak lubang-lubang  bertaburan di badan jalan, saat turun hujan lubang-lubang hampir satu badan jalan tergenang air sehingga banyak para pengendara sepeda motor sering terjatuh akibat terperosok di lubang itu.
            Pengguna jalan saat melintas sudah sulit memilih jalan yang bagus karena parahnya jalan dan sudah lama kurangnya perhatian dari pemerintah daerah. Banyak pengguna jalan, terutama sepeda motor yang mengeluh akibat kecelakaan terperosok masuk lubang jalan. Ini mengakibatkan setiap pengguna jalan yang melintas harus sangat hati-hati dan melambatkan laju kendaraannya untuk memilih jalan yang masih bisa dilewati.
Masyarakat yang bermukim di sekitar jalan juga sangat merasa tersiksa karena banyak debu yang mereka hirup jika cuaca panas, terutama kasian bagi pelajar yang sangat hati-hati ketika pergi ke sekolah, mereka harus berusaha keras dalam mejaga seragam mereka dari lumpur jalan. Banyak pelajar yang tidak jadi kesekolah karena terjatuh dan kotornya seragam mereka. Hal tersebut yang membuat siswa sangat malas ke sekolah jika terjadi hujan.
Kita tahu bahwa Jalan merupakan komponen utama yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sangat diharapkan jika pemerintah cepat tangap tentang hal ini. Sudah lama masyarakat mengharapkan pebaikan jalan tersebut karena ini merupakan jalan utama yang sering dilewati masyarakat.

Penulis
Riko Saputra

IMTEK (Ikatan Mahasiswa Kecamatan Teluk Keramat)

Kamis, 05 Maret 2015

Cerita LIsan Masyarakat Kabupaten Sambas "Datok Gulong Bidai"


Ilustrasi gambar dari republika.co.id
Kabupaten Sambas memiliki kekayaan yang sangat beragam, baik dari karya seni, kerajinan maupun kebudayaan. Di Kabupaten Sambas sampai saat ini masih banyak warisan kebudayaan dari nenek moyang yang sampai sat ini masih dapat ikta rasakan keberdaannya, namun tidak sebanyak seperti sebelumnya dengan kata lain semakin lama semakin hilang. Generasi penerus saat ini sangat diperlukan dalam melestarikan dan mengeksistensikan kekayaan budaya kabupaten sambas yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk generasi selanjutnya. Satu diantara kekayaan budaya khas kabupaten sambas adalah berupa kesusastraan lisan (folklore). Penulis kali ini akan menuliskan sebuah cerita yang berasal dari Dusun Sekabau Desa Kuala Pangkalan Keramat Kec. Teluk Keramat, Kabupaten Sambas. Judul ceritanya adalah "Datok Gulong Bidai" cerita tersebut di muat dalam dua bahasa.
selamat membaca...


Dalam Bahasa Sambas
DATOK GULONG BIDAI

Eee ndak salah pade tahun 1055 ade sebuah kerajaan di sambas yang bername Kerajaan Ratu sepudak, kerajaan iee berade di Kote Lamak. Kote lamak iye ade di Kec Galing, dalam kerajaan iye ade seorang datok ye yang sangat terkenal sekali yang urang barek bename datok Gulung Bidai. Datok gulong dapat gallar Gulung Bidai karne kerajaannye atau dalam bahasa indonesianye  tugasnye pade zaman kerajaansuke  suke menjamor duit raje dengan bidai atau belungkor. Nama Gulong Bidai iye sangat tekanal di tangah-tangah masyarakat Sambas.

Datok Gulong Bidai karjaannye adelah jadi bendahara kerajaan. Jadi ee selain kerajaannye menjage bantok duit raje yang tesimpan dengan hati-hati dan batol-batol, usah sampai duit raje jadi tagaran atau kelapokan. Nah Sehingge yang dikarjekan Datok Gulong Bidai malar menjamor duit raje. Karne pade zaman iye duit terbuat dari logam, mun disimpan dalam pati dalam waktu lama make duit iye akan lambab dan bekarat soalnye yang dipakai duit iye tolen-tolen.

Ade daerah talok yang sangat luas dan Talok iye bename Tandang  yang mane berasalal dari kate bertandang atau bahasa indonesianye singgah nye kite iii. kapal-kapal yang nak melanjutkan pelayaran ke berbagai tampat di Sambas. Konon, Kotak Tandang sangat ramai urangnye dan wilayahnye pun sangat luas,  Persinggahan kapal di talok iye membuat Kote tandang menjadi sangat  ramai jadi  mun ari malam lampu-lampu kapal yang bertandang di wialayah iye akan Nampak cahaye sinar lampu yang tarang-tarang, dari kejauhanpun sinar iye sangat jelas macam suasane kota.

Kembali agek I kite ke cerite datok Gulong. Datok Gulong bidai iye suke sekali bepagian dengan kapal, datok gulong suah tinggal di daerah Kote Tandang yang jaraknye beresebrangan dengan Kote Lama dan buat rumah singgah dan tinggal sementare waktu. Bahkan ketika datok gulong mati die dimakamkan di Kote Tandang. Karena pade mase dolok dipecaya mun makamkan jenazah urang ye harus menyebrangek sungai make arwah pun daan bise balik nyebrangek sungai.

Da’an jaoh dari makam Datok Gulong ade juak bangkai kapal yang udah tetimbun tanah. Sampai saat itok makam dan bangkai nye ye wee yang berade di tangah ume masyarakat yang doloknye Kote Tandang atau kinitok berade di Dusun  Sekabau Dese Pangkalan Kuale Kecamatan Teluk Keramat dipecaya iye milik tok gulong. Nah Barang siape yang berani mengambek atau merusak bangkai kapal iye make akan sakit dan pade malam harinye urang iye daan bise tidok karne ketakutan dan ngelinsar.




Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia

DATOK GULONG BIDAI

Pada tahun 1055 terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Ratu Sepudak, kerajaan tersebut berada di Kote Lama Kecamatan Galing. Dalam kerajaan terdapat seorang datok yang terkenal bernama datok Gulong. Datok gulong mendapat gelar gulung bidai karena tugasnya pade zaman kerajaan selalu menjemur uang milik raja dengan menggunakan bidai atau belungkor (tikar yang terbuat dari ayaman daun). Nama Gulong Bidai tersebut sangat melegenda di tengah-tengah masyarakat Sambas.

Datok Gulong Bidai menjabat sebagai bendahara kerajaan. Jadi tugasnya selalu menjaga keadaan fisik uang-uang raja yang tesimpan dengan baik. Uang tersebut tidak boleh  berkarat atau pun berjamur, sehingga yang dilakukan Datok Gulong Bidai selalu menjemur uang raja. Karena pade zaman dahulu semua uang terbuat dari logam, jika disimpan dalam peti dalam waktu yang lama maka uang akan lembab maka  uang tersebut harus selalu dikeringkan dengan cara di jemur.

Ada suatu daerah teluk yang sangat luas dan dalam. Teluk tersebut benama Tandang  yangmana berasal dari kata bertandang (singgah) kapal-kapal yang hendak melanjutkan pelayaran keberbagai tampat yang ade di Kabuapten Sambas. Konon, Kota Tandang mempunyai masyarakat yang sangat ramai dan mempunyai wilayah yang luass,  Persinggahan kapal di taluk menjadikan Kota Tandang ramai penduduknya sehinga jika malam hari lampu-lampu kapal yang bertandang di wialayah tersebut akan tampak memberi kilauan yang bebinar-binar, dari kejauhan kilauan tersebut sangat jelas menampakan suasana kota.

Kembali lagi ke cerite Datok Gulong. Datok Gulong Bidai sangat suka berpagian dengan kapal, bahkan Datok Gulong pernah tinggal di daerah Kota Tandang yang jaraknya beresebrangan dengan kote lama sehingga membuat rumah singgah dan menetap untuk sementara waktu. Ketika Datok Gulong meninggal beliau dimakamkan di Kote Tandang. Karena pada zaman dahulu dipercaya jika memakamkan jenazah harus menyeberangi sungai maka arwah orang yang meninggal tidak bias pulang menyeberangi sungai.

Tidak jauh dari makam Datok Gulong terdapat juga bangkai kapal yang sudah tertimbun tanah. Sampai saat ini makam dan bangkai kapal yang berade di tangah ladang masyarakat setampat yang dulunya kote tandang atau atas sekarang berada di dusun  Sekabau Desa Pangkalan Kuala Kecamatan teluk Keramat dipercaya milik datok gulong. Barang siapa yang berani mengambil atau merusak bangkai kapal tersebut maka akan sakit dan ketika malam hari orang tersebut tidak bisa tidur karene ketakutan dan gelisah.


Merasakan KL Monorel di Kuala Lumpur


Hai kawan-kawan. Ane mau berbagi sedikit pengalam ni sekaligus menceritakan yang dapat dikatan memalukan. Hehehehe. Pasti kawan-kawan penasaran seperti apa kisah memalukan ane. Sebenarnya ane juga sedikit malu sih menceritakannya tapi tidak apalah dari pada di pendam sendiri dalam hati yang jauh di lubuk yang paling dalam………..
Jadi langsung saja yaa. Simak ceritanya dan siapkan tisu untuk jaga-jaga kalau nanti kawan-kawan sedih. Pertanyaan nya….. cerita ini lucu atau sedih sih?. Hahahaha tenanglok ini ceritanya ngak meyedihkan. Ane cuma bercanda..
Cerita ini terjadi pada 9 Februari 2014 tepatnya hari Senin.  Pada hari itu merupakan hari pertama ane dan teman-teman ane berada di Kota menara kembar atau yang kita kenal Kota Kuala Lumpur Malaysia. Kenapa tujuan kami kekuala lumpur ? kalau kawan-kawan pengen tau langsung saja kunjungi di postingan saya sebelumnya.
Kembali lagi ke topik awal, karena ane dengan rombongan seharian mengelilngi kota Kuala Lumpur, banyak tenaga yang di habiskan. Bayangkan kegiatan kami dari pukul 8  sampai pukul 7 malam ( waktu Malaysia yaa). Karena ane dan rombongan tidak pernah merasakan transportasi KL Monorel yang biasa hanya terdapat di Negara-negara maju. Mumpung berada di negara yang punya kendaraan tersebut Salah seorang Tour Guide dan seorang dosen pendamping mengajak ane dan teman-teman ane untuk mencoba merasakan KL Monorel. Dan yang diajak ni hanya kaum cowok saja, namun kaum cewek yang dengan gaya manja dan merengeknya merayu untuk ikut juga. Alasan dan pelobian antara kaum cewek dan tour guide mengenai apakah kaum cewek di bawak atau tidak pun terjadi. Akhirnya terdapat keputusan dari pendamping ane dan kawan ane “TERSERAHLAH” JENG.JENG.JENG kamera sedikit di zoom yaaaa. Hahaha jadi kayak di sinetron.
Dengan senang hati kaum  cewek-cewek, ane, dan teman-teman ane, yang biasa ndak mandi di hotel akhirnya mandi awal, yang biasa slembe ehhh paling pertama nunggu di depan hotel karne ndak sabaran ingin cepat-cepat terbang menggunakan monorel. Yang lucunya lagi beberapa teman cewek ane menggunakan sandal cewek yang tinggi yang mungkin hampir sejengkal orang dewasa ( nggak juga kaleee ). Teman ane itu sebut saja Sipancus  nggak tau kalau nanti pulangnya semua bakalan jalan kaki karna monorelnya udah ngak beroperasi lagi.
Jam pun menunjukan ke angka 09.30 akhirnya kami keluar dari hotel yang Bernama Happy Holiday dan kebetulan terminal Monorel tersebut tepat berada di depan hotel kami. Belasan mahasiswa bahkan puluhan kaleya….. berbondong-bondong mendatangi stasiun Bukit jamek, persis kayak mau demo atau tauran gitulah. Mungkin penjaga stasiunnya pun heran dan bahkan takut melihat kelakuan mahasiswa katro yang hingar bingar..
Akhirnya tepat di pembelian tiket. Pembelian tiketnya udah otomatis ya kawan-kawan alias menggunakan mesin. Kawan-kawan mungkin pasti tau gaya orang Indonesia?  hayoo apa hayoooo….. Yups tepat sekali budaya antre Indonesia sangat tidak tertib. Depan mesinya, teman ane dan rombongan susah sekali dikontrol untung saja karna jam pada saat itu sudah termasuk  larut malam jadi agak sepi. Cleng… koin yang dibeli dengan harga Rm 1.20 pun keluar dari mesin. Koin itu nanti akan di letakan di mesin scan untuk masukdan sebagai tiket untuk naik  ke kendaraan monorelnya.
Ketika di tampat menunggu kendaraan monorel yang mirip dengan kereta api namun hanya dua gerbong saja, rombongan kami sangat ramai yang mana membuat orang disekeliling stasiun terheran-heran.
TLUNG datanglah kereta tersebut…. Baur….. semua orang berdesak-desakan masuk. Dalam perjalanan yang hanya beberapa menit ane dan teman ane pun berfoto ria, selfie dan ndak peduli dengan penumpang lainnya. Dan TLUNG sampailah di Stasiun Hangtuah. Tujuan kami sebenarnya ke daerah bukit Bintang namun harus melewati stasiun Hangtuah terlebih dahulu
Dari stasiun Hangtuah ke Bukit bintang sama sapaerti kami lakukam sebelumnya. Yang antre di mesin koin. Dorong-dorongan dan ugal-ugalan ketikan naik kerata. Tlung akhirnya sampai juga di Bukit Bintang yang katanya tempat center berkumpulnya para travel dunia. tempatnya ngak terlalu cantik sihh sama seperti tempat di daerah kita hanya saja perbedaannya disana hamper dipenuhi oleh wisatwan asing baik itu dari eropa, amerika, afrika dan asia.
Setelah berjalan kesana kemari. Akhirnya kami ingin  pulang….. kejadian inilah yang ingin saya ceritakan dengan kawan-kawan. Kami semuanya tidak tahu jalan pulang. Dosen yang mendampingi dan tour guide juga lupa. Karena katanya udah lama nggak kesana.
Bolak kesana balik kesitu. Ngak nemu-nemu jlan pulang. Yang cewek tadi Sipancus udah kelelahan dan menyesal sudah ikut dngan kami.
Kawan-kawan pasti tau kalau kita tersesat kita perlu apa. ?..
( PETA) Yups benar lagi.
Ketahuan kan kalau kawan-kawan  sering nonton dora the explorer. Kami bukan membawa peta yaa… hallo dsinikan udah modern, udah serba canggih kami menggunakan Google Maps. Dan akhirnya menemukan jalur pulang ke tempat kediaman kami.
Banyak sekali dalam perjalanan yang kami lakukan untuk menghibur diri ane dan teman-teman ane. Dari saling mengejek satu sama lain. Menyanyi, cerita-cerita. Jala yang seharusna tidak boleh dilalui malah tidak kami perdulikan. Kayak jadi pemberontak di Negara orang lain ni…untung nggak kena tangkap atau denda.
bahkan kami juga dikatakan oleh calok penumang atau kayak preman karena omongannya ngak kami tanggapi. Kami acuhkan saja seperti angin lalu, wajar saja sih dia marah karna niatnya mau membantu tapi nggak dianggap sama sekali. Salah orangnya juga sih cara membantunya ngak kena di hai kami…
ahhh udahlah dari pada ngomongin kejelakan orang itu mending kita lanjut lagi ceritanya.
Si Pancus pun tidak tahan akhirnya sandal yang di gunakannya hanya di jinjing alias berjlan dengn telapak Ayam. Setelah hamper 1 jamberjalan akhirnya kami sampai juga di hotel. Tampak sekali keringat, wajah kecapean, dan mengatakan kapok maok kayak gini lagi. Udah di bilang sih kalau bawak cewek yang berekspedisi dan travel susah ngurusnya. Tapi si cewek dan si Pancus masih ngeyel.
Akhirnya kamu pun sampai juga di hotel dan mandi lalu Tidur,,,
Udah dulu ya kawan-kawan ceritanya. Masih banyak cerita yang lain sekaligus memebrikan pengalaman
By…..  Sampai Jumpa

Orang Kampung Berkunjung Ke Negeri Malaysia Singapura (Hari ke 5 / Masih di Kuala Lumpur )

Kuala Lumpur-Seperti cerita hari-hari sebelumnya ketika pukul 08.00 AM kami sudah di tunggu oleh bis yang akan mengantarkan kami ke suatu objek wisata di Kota Kuala Lumpur. Batu Caves Malaysia mengawali kegiatan kami pada hari Selasa tepatnya 9 Februari. Jajaran gunung, ratusan  anak tangga yang terjal, diatasnya terdapat gua dan di depan anak tangga terdapat patung dewa Murugan yang besar. Seluruh tubuh patung yang berwarna emas merupakan objek wisata religi agama Hindu. Dilingkungan ini ribuan ekor burung merpati sedang berjalan dan terbang. Ketika berada didaerah ini kita sangat merasakan suasana seperti di negara India. Masyarakat yang memadati tempat ini mayoritas masyarakat asal India dan hal-hal yang berbau india sangat mudah ditemukan. Tempat ini sangat terkenal dengan gua yang besar dan indah. Namun untuk naik kedalam gua harus melewati 270 anak tangga yang terjal. Tetapi jangan khawatir ketika berada diatas, rasa lelah akan terbayarkan dengan pemandangan-pemandangan yang tidak dapat diungkapkan.

Selama satu jam berada di Batu Caves kami melanjutkan perjalanan ke Genting Highland yang berlokasi di perbatasan Pahang dan Selangor. Daerah yang tinggi berisi barisan-barisan gunung membuat suhu di Genting Highland sangat dingin. Pemandangan yang tersajikan sangat indah dan masih alami. Dua jam perjalanan yang kami tempuh akhirnya sampai ke tempat Genting SkyWay atau yang akrab disebut kereta gantung. Kereta yang saat ini mendapat julukan kerata gantung tercepat di dunia dan terpanjang di Asia Tenggara adalah kebanggan negara malaysia . Untuk naik menggunakan kereta gantung harus beli tiket terlebih dahulu, setelah membeli tiket kami langsung naik ke gereta gantung tersebut. Banyak yang kami rasakan ketika berada di atas. Rasa takut, rasa senang, rasa takjub, rasa kagum menjadi satu. Dari satu gunung ke gunung satunya dengan jarak yang jauh dan berada di ketinggian, kami bergelantungan untuk mendatangi lokasi Genting Highland Malaysia. Sekitar belasan menit kami berada di atas kereta gantung, kami pun sampai di objek wisata yang sangat dingin yang bernama Genting Highland. Dalam pusat genting highland banyak terdapat wahana permainan, ada juga snow park, rumah hantu, hiburan dan lain-lain. Dua jam terasa sangat sebentar, dengan terpaksa kami harus pulang, karena perginya mengunakan kereta gantung maka pulangnya juga menggunakan transportasi tersebut. Turun dari kereta gantung kami langsung menuju  Bis dan kembali ke Pusat kota.

    Ketika diperjalanan kami menyempatkan waktu untuk makan siang di rumah makan padang. Masakan yang cocok di lidah orang Indonesia membuat kami kenyang. Kami melanjutkan perjalanan dan sholat zuhur di masjid Negara Kuala Lumpur.
    Mumpung lagi berada di Kuala Lumpur Malaysia jadi teringat dengan sanak saudara serta sahabat di Pontianak. Kamipun berbelanja oleh-oleh di Central Market. Barang yang di jual sangat beragam dan harga yang relative murah. Uang yang tersedia di dompet semakin menipis bahkan hampir habis karena saking senangnya berbelanja. Pasar tradisional yang didesain seperti pasar modern serta management yang baik membuat kami nyaman berelanja disini. Tidak hanya di Central Market, kami juga menyempatkan diri untuk mengunjungi pasar tradisional Petaling Street yang harganya tak kalah murah dengan Central Market.

    Karena ini merupakan hari terakhir di kuala Lumpur, tidak sah kalau tidak mengunjungi secara dekat Petronas Twin Tower Malaysia yang berada di KLCC. Gedung yang merupakan ikon kota Malaysia ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan asing. Waktu kunjungan kami di lokasi gedung kembar tersebut dari sore sampai malam. Dari gedungnya nya yang berwarna putih sampai gedungnya bercahaya oleh sinar lampu. Bengunan yang tinggi dan sangat indah sangat membuat kami takjub dan menggelengkan kepala. Waktu 2 jam yang disediakan sangat kurang. Tidak ingin membuang kesempatan, dengan fose yang beraneka ragam kami mengabadikan diri kami dengan berlatarkan Petronas Tower, menandakan bukti bahwa kami sudah mengunjungi Kuala Lumpur Malaysia.

    Saking senangnya berada di daerah taman petronas tower membuat kami sampai lupa bahwa malam ini kami harus bersiap dan packing  barang, karena besok pagi kami harus sudah pulang ke Kuching dan langsung pulang ke Pontianak. Ketika berada di hotel kami langsung berkemas, bersiap dan istirahat. Pukul 03.00 Am kami langsung berangkat dari hotel menuju bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Bandara yang sangat besar dan mewah persis seperti mall dan pusat perbelanjaan. Kondisi dan suasana seprti itu merupakan ciri khas bandara yang ada di Malaysia. Menunggu dengan hanya waktu yang sebentar kamipun langsung masuk ke Pesawat AirAsia tujuan Kuching. Sekitar pukul 10.00 kami tiba di Bandara Khucing International Airport. Tidak mau waktu terbuang sia-sia kami langsung menunggu bis sebentar di depan bandara. Bis yang bertuliskankan  Bus Asia pun datang dan langsung mengantarkan kami ke Khucing Sentral untuk makan siang. Setelah makan siang kamipin melanjutkan perjalanan pulangn ke Negara asala yaitu Negara Pontianak tepatnya di Pontianak. Tepat pukul 20.00 WIB kami sampai di Pontianak.

udah dulu yaaaa cerita dari Ane…… semoga ada erita lain yang dapat Ane posting dan di share….
by..By…